Pernah Viral Pamer Uang, Eks Kades di Riau Jadi Tersangka Korupsi
Sebelum menjadi tersangka, Edi Gunawan pernah viral karena pamer uang di media sosial. Dia berpose tidur di atas kasur dengan segepok uang di atas dada dan sejumlah uang lainnya berserakan di kasur. Berbagai macam reaksi warga muncul atas postingan pada 2015 lalu itu, sehingga Edi diselidiki polisi.
Penyidik Reskrim Polres Kepulauan Meranti menahan Kepala Desa Lukit, Edy Gunawan. Dia ditahan setelah ditetapkan tersangka korupsi dana desa Rp 341 juta.
"Dana desa Rp1,1 miliar diduga disalahgunakan mantan Kepala Desa Lukit EG. Tersangka EG ini Kepala Desa Lukit periode 2011-2017," ujar Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Andi Yul Lapawesean Selasa (13/9).
-
Bagaimana kasus-kasus viral ini diusut polisi? Ragam Kasus Usai Viral Polisi Baru Bergerak Media sosial kerap menjadi sarana masyarakat menyuarakan kegelisahan Termasuk jika berhubungan dengan kepolisian yang tak kunjung bergerak mengusut laporan Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice'
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Apa saja kasus yang viral dan baru ditangani polisi? Ragam Kasus Usai Viral Polisi Baru Bergerak Media sosial kerap menjadi sarana masyarakat menyuarakan kegelisahan Termasuk jika berhubungan dengan kepolisian yang tak kunjung bergerak mengusut laporan Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice' Kasus pertama Jalan Rusak di Lampung Video Tiktok Bima Yudho Saputro membahas alasan Lampung tak maju-maju viral Menurut Bima, penyebabnya buruknya infrastruktur, pendidikan, dan mental koruptif pejabat Kasus kedua Ibu Beri Minum Kopi Kepada Bayi Video seorang ibu memberi minum kopi susu saset kepada bayi berusia 7 bulan viral Januari lalu Kasus ketiga Penganiayaan Mario Dandy Aksi Mario menganiaya David viral di Twitter Kasus ini turut menyeret ayah Mario, Rafael Alun Trisambodo, pejabat Ditjen Pajak Kasus keempat Penganiayaan Aditya Hasibuan Anak dari eks Kabag Binops Ditnarkoba Polda Sumut ini melakukan penganiayaan ke Ken Admiral AKBP Achiruddin juga dipecat secara tidak hormat dari kepolisian karena ikut terlibat Kasus kelima Koboi Jalanan Tol Tomang David Yulianto 'koboi' penodong senjata ke sopir taksi online, Hendra viral di media sosial David menggunakan mobil Mazda dengan pelat nomot dinas kepolisian palsu
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Kenapa cromboloni viral di media sosial? Tips Membuat Cromboloni saat ini tengah ramai menjadi perbincangan di media sosial khususnya Tiktok.
-
Kenapa Situ Cipanten viral di media sosial? Tak ayal, lokasi wisata ini sempat viral di media sosial karena keindahannya, dan didatangi pengunjung dari berbagai daerah.
Sebelum menjadi tersangka, Edi Gunawan pernah viral karena pamer uang di media sosial. Dia berpose tidur di atas kasur dengan segepok uang di atas dada dan sejumlah uang lainnya berserakan di kasur. Berbagai macam reaksi warga muncul atas postingan pada 2015 lalu itu, sehingga Edi diselidiki polisi.
"Informasi begitu, pernah foto tidur sama tumpukan uang. Namun untuk kasus ini terkait dugaan korupsi dan telah ditahan," katanya.
Menurut Andi, awal mula kasus saat Edi menerima Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) Tahun 2015 sebesar Rp1,1 miliar. Namun dalam pelaksanaan belanja desa, Edi sebagai kepala desa tidak melibatkan tim pelaksana kegiatan.
Selain itu, kata Andi, Edi hanya memberikan uang kepada bendahara untuk penghasilan tetap semua perangkat desa. Sementara sisanya disimpan hingga dibelanjakan untuk kepentingan pribadi.
Bahkan, setiap belanja untuk keperluan desa, Edi juga tidak membayar pajak kepada bendahara. "Hingga akhirnya, setelah dilakukan audit ditemukan ada kerugian keuangan negara Rp 341 juta lebih," ucapnya.
Berdasarkan laporan hasil audit nomor: 700/ITDA/LHA-PMKN/VIII/2022/27 tanggal 5 Agustus 2022 ditemukan ada kerugian negara terkait penyalahgunaan wewenang pengelolaan APBDes Tahap I tahun 2015.
"Kerugian sekitar Rp341 juta lebih. Dalam audit juga terungkap ada mark up belanja, kelebihan bayar hingga tagihan pajak yang tidak dibayarkan, termasuk realisasi pertanggungjawaban belanja tak dilakukan," pungkasnya.
(mdk/yan)