Pernyataan Bisnis Indonesia soal Tindakan Tim Protokoler Menko AHY
Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan berkomitmen untuk melakukan evaluasi serta perbaikan terhadap prosedur protokoler.
Konflik antara wartawati dari Bisnis Indonesia dan oknum protokoler Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan telah dinyatakan berakhir. Insiden yang tidak menyenangkan tersebut terjadi di Rusun Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Rabu (18/12).
Bisnis Indonesia telah mendapatkan klarifikasi dari tim protokoler Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengenai tindakan yang tidak pantas tersebut.
- Pemerintah Harap Kadin Bantu Pembangunan Infrastruktur IKN
- Ini Dia Daftar Proyek Infrastruktur Gas Bumi Strategis Sedang Dikembangkan di Indonesia
- Jadi Kemenko Infrastruktur, AHY Akui Belum Tahu Berkantor di Mana
- Prospek Industri Semen di Tengah Gencarnya Pembangunan IKN dan Proyek Perumahan Pemerintah
Pihak Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan berkomitmen untuk melakukan evaluasi serta perbaikan terhadap prosedur protokoler dan memastikan bahwa para wartawan dapat melaksanakan tugas jurnalistik mereka dengan baik.
Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia, Maria Yuliana Benyamin, menegaskan bahwa tugas jurnalistik dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, sehingga tindakan kekerasan dan penghalangan dalam memperoleh informasi adalah pelanggaran terhadap undang-undang tersebut.
Maria Yuliana Benyamin menyampaikan, "Kami menyayangkan adanya kekerasan yang dilakukan organ pemerintah kepada wartawati kami saat melakukan peliputan peresmian dan pemindahan masyarakat kolong jembatan dan permukiman kumuh ke Rusun Rancaekek, Kabupaten Bandung," dalam pernyataan tertulisnya pada Jumat (20/12).
Dia menekankan bahwa pers, sebagai pilar keempat demokrasi, harus bebas dari tekanan dan intimidasi baik dari pemerintah, swasta, maupun individu.
Oleh karena itu, Maria menegaskan bahwa Bisnis Indonesia mendesak Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan untuk melakukan perbaikan dalam pelaksanaan tugas protokoler dan pengamanan yang lebih baik. Hal ini penting agar insiden serupa tidak terulang di masa mendatang dan agar wartawan dapat melaksanakan tugas mereka tanpa adanya gangguan.
Klarifikasi Serta Permohonan Maaf
Staf Ahli Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Herzaky Mahendra Putra, melakukan kunjungan ke Wisma Bisnis Indonesia untuk memberikan klarifikasi. Dalam kesempatan ini, beliau menyampaikan pernyataan lengkap yang berbunyi:
"Mewakili teman-teman yang bertugas di Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur saat pelaksanaan kegiatan di Rancaekek, kami menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang tidak menyenangkan yang dialami salah satu jurnalis Bisnis Indonesia ketika tim pengamanan sedang mengawal Bapak Menko. Hal ini tentu menjadi koreksi dan evaluasi bagi kami, terutama untuk personil yang bertugas.
Selain itu, beliau menambahkan, "Ke depan, kami akan melakukan perbaikan dan memastikan teman-teman yang bertugas, bisa menjalankan tugasnya sesuai dengan prosedur dan menghormati rekan-rekan media yang sedang menjalankan tugas jurnalistiknya."
Dia juga menegaskan bahwa "Bagi kami, rekan-rekan media merupakan mitra sejajar dan utama bagi Kemenko dalam mengawal kebijakan dan pembangunan untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi rakyat. Sekali lagi, kami mohon maaf."
Herzaky Mahendra Putra juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Bisnis Indonesia, dengan menyatakan, "Kami juga mengapresiasi sahabat-sahabat di Bisnis Indonesia yang memberikan kami kesempatan untuk menyampaikan penjelasan dan klarifikasi sehingga bisa sama-sama mendapatkan pemahaman dari kedua belah pihak mengenai perbaikan yang harus dilakukan ke depannya."