Perokok mulai lirik rokok elektrik biar mulut tetap berasap
Bagi yang sudah kecanduan rokok, segala hal dilakukan agar mulut bisa terus berasap.
Isu kenaikan harga jual rokok menuai pro kontra. Sejumlah perokok akan menyiasati agar mulut tetap berasap, salah satunya beralih ke rokok elektrik.
Amrullah, warga Jalan Basuki Rahmad, Samarinda, terus mengikuti isu kenaikan harga rokok. Menurut dia, jika nantinya harga rokok semakin mahal, dia memilih untuk mengisap rokok elektrik.
"Mengurangi iya, karena kebiasaan mulut berasap, jadi saya pertimbangkan rokok elektrik," kata Amrullah dalam perbincangan bersama merdeka.com di sebuah warung kopi kawasan Jalan AW Syachranie, Samarinda, Senin (22/8).
Amrullah yang berencana beralih ke rokok elektrik, bukan tanpa alasan. Sehari dia bisa menghabiskan dua bungkus rokok yang dia beli Rp 19.000 per bungkus, dari harga sebelumnya Rp 18.000.
"Kalau harga naik mungkin naiknya sampai harga Rp 20.000-an ya. Kalau harga segitu, berat juga. Contohnya Rp 40.000 per dua bungkus kali 30 hari, sudah Rp 1.200.000. Itu estimasi sebulan ya. Sayang juga habisin uang segitu, beli, habis dibakar aja," ujar Amrullah, yang kesehariannya bekerja sebagai pegawai.
"Kalau rokok elektrik, dari referensi yang saya baca, ada yang sekali isi cairannya, bisa digunakan 2 minggu. Tapi itu baru sebatas rencana beralih ke elektrik ya," ungkap Amrullah.
"Iya, berat juga ya. Saya beli rokok Rp 21.000 per bungkus, dari sebelumnya Rp 20.000 per bungkus. Rata-rata saya dua bungkus sehari, Rp 1,2 jutaan juga. Pasti mengurangi merokok. Ya kalau naik sampai Rp 50.000 ya berhenti saja merokok," sebut Ramadhan, warga lainnya.
Meski sebatas isu kenaikan harga rokok, namun hampir sepekan terakhir ini, beredar informasi tidak terpercaya, terkait daftar harga rokok, dari harga Rp 50.000 hingga Rp 80.000. Sejumlah warga pun sempat sedikit panik, mendatangi sejumlah warung, untuk membeli rokok.
"Iya, ada yang beli rokok sampai 10 bungkus. Padahal kan harga masih sama, tidak sesuai informasi yang beredar itu. Belum naik kok, masih kisaran Rp 17.000 sampai Rp 21.000 per bungkus," kata salah seorang penjual rokok, Abdullah, di Jalan Panglima M Noor.
"Begini ya, ini harga rokok naik tiap tahun rata-rata Rp 1.000 saja, yang beli sudah berkurang. Apalagi misal nanti naik sampai Rp 50.000 itu. Padahal untung jual rokok tidak seberapa rata-rata Rp 500 per bungkus. Kalau memang mau menaikkan cukai dengan tinggi, pemerintah mesti kaji dalam-dalam dulu," demikian Abdullah menyarankan.
-
Kapan harga gula di Boyolali naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi.
-
Kenapa harga sembako di Pasar Belakang Kodim Brebes naik? Kenaikan harga ini diduga karena tingginya permintaan menjelang Natal dan tahun baru.
-
Kapan harga ayam potong mulai naik? Menurut salah seorang pedagang di sana, harga ayam potong mengalami kenaikan hingga Rp8 ribu per kilogramnya. Sebelum berada di angka Rp40 ribu, ayam potong masih stabil di Rp32 ribu per kilogram. "Sebelumnya harga ayam potong Rp32 ribu per kilogram (kg), namun saat ini mencapai Rp40 ribu per kilogram," kata salah seorang pedang, Yayan, mengutip ANTARA.
-
Kapan harga emas Antam naik? Harga emas Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi.
-
Mengapa harga cabai rawit di Pasar Batangase naik? Untuk itu, jika selama ini telah dilakukan program tanam cabai, namun karena masih tingginya permintaan, harga juga masih sangat tinggi. Sehingga tahun depan, pihaknya berencana untuk memasifkan penanaman cabai, tidak hanya imbauan tetapi memberikan bibit gratis, direncanakan sebanyak 50 juta bibit.
-
Kenapa harga beras di Jawa Tengah naik? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
Baca juga:
DPR peringatkan pemerintah, kenaikan harga rokok ciptakan PHK massal
Foto harga rokok di minimarket sudah jadi Rp 50.000 hoax!
PT Gudang Garam tegaskan kenaikan harga rokok cuma wacana
Ridwan Kamil setuju harga rokok Rp 50 ribu per bungkus
Harga rokok Rp 50.000 per bungkus, ini kata Menkeu Sri Mulyani