Perokok wanita di Indonesia meningkat empat kali
Hingga tahun 2010 lalu, tercatat ada 4,8 juta perokok di Indonesia.
Pertumbuhan perokok di kalangan wanita mengalami peningkatan pesat. Komisi Nasional Pengendalian Tembakau mencatat, hingga tahun 2010 sebanyak 4,8 juta wanita di Indonesia menjadi penikmat rokok.
"Hal ini jauh lebih besar dari data tahun 1995 yang hanya 1,1 juta wanita. Jadi saat ini pertumbuhannya mengalami peningkatan 4 kali lipat sampai 2010," kata Ketua I Komnas Pengendalian Tembakau Widyastuti Soerojo kepada merdeka.com di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (18/6).
Widyastuti hadir di PN Jakpus sebagai saksi ahli dalam persidangan gugatan dari Forum Warga Kota Jakarta (Fakta) kepada PT Duta Pertiwi ITC Cempaka Mas dan BPLHD DKI Jakarta atas pembiaran terhadap pelarangan kawasan dilarang merokok.
Widyastuti menilai, tren gaya hidup, gengsi, dan isu kesetaraan gender, menjadi alasan kuat yang mendorong wanita merokok. Padahal dari segi kesehatan, justru wanita perokok lebih rentan terkena penyakit organ dalam ketimbang pria. Sebab wanita memiliki organ reproduksi.
"Memang dari segi penyakit, pria dan wanita memiliki peluang penyakit yang sama, namun wanita jauh lebih berbahaya berpeluang besar, penyakit akan menular ke janinnya," imbuhnya.
Data Komnas Pengendalian Tembakau juga mencatat pertumbuhan perokok pria. Hingga 2010, sebanyak 65,2 juta pria menjadi perokok aktif. Angka ini meningkat jauh lebih besar dari tahun 1995 sebesar 33,8 juta.
"Kebanyakan mereka mengatasnamakan hak untuk kebiasaan merokok. Inilah kesalahannya," lanjut Widyastuti.
Diakui Widyastuti, belum adanya peraturan pemerintah yang secara baku mengatur rokok menjadi salah satu penyebabnya. "Untuk itu kami berharap agar pemerintah segera melakukan tindakan, untuk menyelamatkan generasi bangsa," pungkasnya.