Pertamax langka, antrean Pertalite mengular di SPBU Samarinda
Pertamax langka, antrean Pertalite mengular di SPBU Samarinda. Pengguna kendaraan roda dua lainnya, juga mempertanyakan kekosongan stok Pertamax di SPBU. Seperti diutarakan salah seorang karyawan swasta, Fahrizal, yang terpaksa harus rela antre panjang di SPBU sehingga memakan waktu dia harus kembali masuk kantor.
Warga kota Samarinda, Kalimantan Timur, hampir sepekan ini kesulitan mendapatkan BBM Pertamax. SPBU ramai-ramai memasang pemberitahuan kekosongan stok Pertamax dan Pertamax sedang dalam pengiriman. Antrean pun meluber hingga ke badan jalan, lantaran warga memilih menyerbu BBM Pertalite.
Pantauan dan penelusuran merdeka.com siang ini misalnya, papan pemberitahuan kekosongan Pertamax dan Pertamax sedang dalam pengiriman terlihat di SPBU di Jaln Panglima M Noor, SPBU Jalan KH Wahid Hasyim II serta di Jalan Ir H Juanda.
Bahkan SPBU di Jalan Pemuda simpang tiga Jalan DI Panjaitan dan SPBU di Jalan Abdul Wahab Syachranie, sama sekali kekosongan stok BBM. Di kedua SPBU memasang papan SPBU tutup beserta kekosongan Pertamax dan dalam pengiriman.
Warga pun dibuat kesal. Mereka heran, BBM Pertamax yang lebih mahal dari Pertalite Rp7.100 per liter, justru langka hampir sepekan ini. "Ini saya putar-putar SPBU, ada 5 SPBU saya datangi, semua pasang Pertamax kosong, dalam pengiriman," kata Ahmad Zainuri (43), saat mengantre di SPBU Jalan Ir H Juanda, kepada merdeka.com.
"Kalau dalam pengiriman, bagaimana bisa sampai 2 hari tidak dikirim dari pusat Pertamina Kalimantan di Balikpapan. Kan Balikpapan ke Samarinda, cuma 3 jam. Apa iya tidak dikirim 2 hari? Itu contohnya tadi, 2 hari Pertamax kosong di SPBU Jalan M Noor," ujar Zainuri.
Pengguna kendaraan roda dua lainnya, juga mempertanyakan kekosongan stok Pertamax di SPBU. Seperti diutarakan salah seorang karyawan swasta, Fahrizal, yang terpaksa harus rela antre panjang di SPBU sehingga memakan waktu dia harus kembali masuk kantor.
"Saya jam istriahat kantor jam 12 kan, kantor jam 1.30. Jam 1 siang saya cari Pertamax, tidak ada yang jual di SPBU. Mau tidak mau antre beli Pertalite lebih 30 menit antre di SPBU Wahid Hasyim," ungkap Fahrizal.
"Ini Pertamina aneh-aneh saja ya. Ntar kalau ngomong di media membantah, bilang stok aman, pengiriman lancar saja. Tapi faktanya, lihat sendiri kan mas? Sudah tidak jual Premium lagi, saya kira Pertamax aman. Faktanya, sering habis, sulit dicari. Bikin rusak motor aja, Pertamax campur Pertalite. Kan oktannya beda," keluh Fahrizal.
"Pertamax ini kita beli loh dan tidak disubsidi, lebih mahal, tidak hutang ke Pertamina. Bisa mencukupi kebutuhan atau tidak untuk masyarakat?" sebut Fahrizak heran.