Perwira Tinggi Polisi Usia 61 Tahun Ini Gowes Jakarta-Paris Demi Dukung Indonesia di Olimpiade
Royke mengayuh sepeda dengan jarak lebih dari 20 ribu kilometer dari Jakarta ke Paris.
Royke Lumowa membagikan ceritanya saat mengayuh sepeda dengan jarak lebih dari 20 ribu kilometer dari Jakarta ke Paris demi mendukung kontingen Indonesia yang berlaga di Olimpiade Paris 2024.
Dikutip dari keterangan resminya, Rabu, mantan dirlantas Polda Metro Jaya tersebut gowes selama 387 hari, melintasi 44 negara dari Asia dan Eropa, sehingga ia bisa datang tepat waktu saat Olimpiade berlangsung.
- Penuh Keseruan, Ini Momen Arak-arakan Peraih Medali Olimpiade Paris 2024 Keliling Jakarta
- Haru Bangga Rizki Juniansyah Raih Emas Olimpiade Paris 2024, Ada Rekor Terpecahkan
- Pujian Jokowi untuk Veddriq Leonardo Penyumbang Emas Pertama di Olimpiade Paris 2024
- Jokowi Lepas Atlet ke Olimpiade Paris: Selamat Bertanding, Harumkan Nama Indonesia di Mata Dunia
“Ini bukan lagi mimpi, tapi kenyataan. Kenyataan ini membuat hati saya begitu bahagia,” kata Royke.
Ia melanjutkan, perjalanan panjang itu dimulai dari Monumen Nasional (Monas) Jakarta pada Sabtu (8/7/2023). Ia pun mengaku senang dan tidak menyangka karena bisa bersepeda melewati Asia, sebagian besar negara di Eropa Timur dan semua Eropa Barat.
Adapun dari 44 negara yang ia lintasi antara lain Singapura, Thailand, China, Nepal, India, Pakistan, Spanyol, Denmark, Swiss, Belgia, Inggris, dan berakhir di Prancis.
“Maka, begitu menuntaskan perjalanan ini, saya merasa sungguh bahagia. Saya telah mampu melewati tantangan dan rintangan, mengalahkan segala kekhawatiran yang kadang berkecamuk dalam hati, dan berhasil membuktikan bahwa segala rencana dan niat baik pasti terwujud selama kita tekun, keberanian dan memiliki tekad yang kuat untuk menjalaninya,” kata Royke.
Ia mengungkapkan, banyak tantangan dan kesulitan yang ia hadapi selama menjalankan misinya ini.
“Mulai dari gangguan suhu ekstrim, elevasi ekstrim, badai angin kencang, pencurian uang, bahkan pencurian sepeda, kesulitan memperpanjang visa Uni Eropa dan lainnya,” ungkap Royke.
“Semua persoalan tersebut akan menjadi gangguan pikiran apabila tanpa pertolongan Tuhan. Mungkin saya akan putus asa dan tidak melanjutkan perjalanan. Sungguh suatu mukjizat Tuhan,” imbuhnya.
Pada garis finis yang terletak di Club France, Grande Halle de la Villette, ia disambut oleh Presiden Komite Olimpiade (NOC) Prancis David Lappartient.
“Ini sungguh sebuah kehormatan yang luar biasa. Di tengah kesibukannya mengurusi penyelenggaraan Olimpiade musim panas di Paris, presiden Union Cycliste Internationale (UCI) ini masih mau meluangkan waktu menerima kedatangan saya di garis finis,” kata dia.
Kehadiran Lappartient pun tidak terlepas dari peran Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari yang memberikan perhatian yang serius atas perjalanan bersepeda yang begini jauh dan lama.
“Sebagai mantan Ketua Umum PB ISSI, dia bangga atas gerakan saya melakukan kampanye penyelamatan lingkungan dengan gowes keliling dunia,” kata Royke.