Pesan Terakhir Budi, Petugas KPPS Setiabudi yang Meninggal Dunia
Ana (55) berulangkali membuka foto dan video di telepon genggamnya. Dia menunjukkan foto pemakaman sang adik, Budi Suhanda (52), petugas KPPS Kelurahan Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan, yang meninggal dunia.
Ana (55) berulangkali membuka foto dan video di telepon genggamnya. Dia menunjukkan foto pemakaman sang adik, Budi Suhanda (52), petugas KPPS Kelurahan Guntur, Setiabudi, Jakarta Selatan, yang meninggal dunia.
Budi menambah daftar panjang nama pengawal demokrasi yang meninggal karena bertugas. Lagi-lagi penyebabnya kelelahan. Sampai Sabtu (27/4), KPU mencatat ada 272 petugas yang meninggal.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Apa yang dibakar petugas? Selama ini, pondokan itu digunakan perambah hutan untuk beristirahat usai menggarap kawasan hutan menjadi perkebunan.
-
Apa tugas utama KPPS dalam Pemilu? Tugas utama KPPS meliputi persiapan ruang pemungutan suara hingga pelaporan hasil pemungutan suara.
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
-
Bagaimana cara Pemprov DKI Jakarta menindak tegas PPKS? Pemprov DKI Jakarta menindak tegas para PPKS tersebut dengan melakukan razia selama 9 Februari sampai 13 Maret 2023
-
Kapan P.K. Ojong meninggal? Sebulan kemudian, Ojong meninggal dunia pada 31 Mei 1980.
Budi pagi ini dimakamkan di tempat pemakaman Menteng Pulo, Minggu (28/4) pukul 10.00 pagi. Berdekatan dengan kedua orangtuanya.
Budi tinggal di dalam gang Jalan Edy III, No.15 RT 006 RW 016. Rumah berwarna putih itu berhias tenda dan bangku-bangku warna hijau. Tamu saling berdatangan menemui keluarga mengucap duka cita. Adalah dua kakak Budi, Ana dan Sumiati, serta adiknya Yati yang menunggu rumah itu.
Ana bercerita, Budi meninggalkan tiga orang anak. Dua anak laki-laki masih sekolah. Audi kelas 1 SMA, dan Augi masih kelas 5 SD. Anak perempuan paling besar sudah berkeluarga. Ana berharap ada bantuan kepada pengawal demokrasi yang gugur ini.
"Saya sedih. Saya harap ada (bantuan)," ujar Ana saat ditemui merdeka.com, Minggu (27/4).
Ana menunjukkan sebuah video saat Budi masih dirawat. Salah satu video, dia menunjukkan pesan terakhir Budi.
"Dia ingin ketemu anaknya paling kecil," kata Ana. Dia menuturkan, selama delapan hari dirawat, anak paling kecil Budi tidak diperkenankan bertemu.
Budi mengalami kelelahan saat menjadi petugas KPPS di TPS 13. Sejak pukul 06.00 pagi menyiapkan segalanya demi proses pemungutan suara berjalan lancar. Siangnya, Budi sudah mengeluh lelah. Malamnya karena tak kuat, dia izin pulang untuk istirahat.
"Tapi dia sudah menyelesaikan tugasnya," ucap Yudi Hardi (35), ketua KPPS yang juga rekan Budi.
Keesokan harinya, kondisi Budi tetap tidak membaik. Budi menolak cara-cara tradisional seperti 'kerokan' yang disarankan kakak-kakaknya. Jumat (19/4), Budi dibawa ke Rumah Sakit Mintohardjo. Delapan hari dirawat sampai meninggal pada Sabtu (27/4).
Ana mengakui, kelelahan tidak hanya menjadi penyebab satu-satunya. "Dia ada penyakit lambung," ucapnya. Ana pun menyebut Budi kerap menenggak kopi supaya terjaga selama proses pemungutan suara.
(mdk/did)