Pesantren Bekas Berdirinya GP Ansor Diusulkan Jadi Cagar Budaya
Pesantren Lateng menjadi tempat berdirinya GP Ansor diusulkan jadi cagar budaya.
Pesantren Bekas Berdirinya GP Ansor Diusulkan Jadi Cagar Budaya
Pesantren Lateng terletak di Kabupaten Banyuwangi
“Bangunannya sangat luar biasa. Masih original. Apalagi ini merupakan tempat yang bersejarah,” ungkap Endang Prasanti, anggota Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Jawa Timur.
Endang meyakini, bahwa pesantren yang menjadi tempat awal mula berdirinya organisasi kepemudaan GP Ansor ini diduga kuat sebagai obyek cagar budaya. Begitu pula dengan bangunan masjidnya yang terletak dalam satu kawasan.
- Tanah Longsor Timpa Pondok Pesantren di Karangasem Bali, Seorang Santriwati Meninggal
- Silaturahmi dengan Ulama di Jambi, Gibran Pamer Program untuk Pesantren dan Santri
- Anies Baswedan Janjikan Kesetaraan Serta Perubahan Santri dan Ponpes
- Anies Usul Makam Pangeran Diponegoro Tetap di Makassar: Biarkan Jadi Bagian Sejarah
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyatakan siap mendukung pendaftaran Pesantren Lateng menjadi cagar budaya. Menurutnya, pihaknya siap berkolaborasi untuk mengawal inisiatif warga dalam melindungi situs-situs yang bernilai cagar budaya.
"Pada prinsipnya, kami sangat mengapresiasi langkah masyarakat ini dan siap untuk memfasilitasi."
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani
Diajukan cagar budaya atas inisiatif Takmir Masjid Kiai Saleh, Dewan Kesenian Blambangan, Komunitas Pegon dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banyuwangi.
Pesantren tersebut juga memiliki sisi historis yang luar biasa. Salah satunya pada 24 April 1934, ditempat tersebut menjadi sidang Majelis Syuriyah Muktamar ke-IX Nahdlatul Ulama. Dalam sidang tersebut, menghasilkan sejumlah keputusan penting. Di antaranya adalah diterimanya Anshoru Nahdlatoel Oelama (ANO) sebagai bagian resmi dari NU.