Pesantren waria bikin peneliti Australia terkesan
"Kalau di sini berbeda, mereka terbuka, siapa saja bisa ikut dan tahu kegiatan," kata Benjamin.
Anggapan bahwa negara dengan kultur barat cenderung liberal ternyata tidak sepenuhnya benar. Hal tersebut disampaikan oleh Benjamin Hegarty, seorang mahasiswa S3 Universitas Nasional Australia yang turut berkecimpung menjadi relawan di pesantren waria.
Dibandingkan dengan di negaranya, kondisi pesantren waria lebih terbuka dan diterima masyarakat sekitar dengan baik. Di negaranya meski ada komunitas transgender yang dibina oleh gereja, namun tidak begitu terbuka dengan masyarakat.
"Kalau di sini berbeda, mereka terbuka, siapa saja bisa ikut dan tahu kegiatan, bahkan warga pun tidak ada masalah dengan itu," kata Benjamin yang kini juga menjadi relawan di LSM PKBI Yogyakarta dengan konsentrasi pendampingan LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender).
Hal tersebut membuat Benjamin terkejut ketika pertama kali melihat pesantren ini. Sebelumnya dia memang pernah mengetahui ada pesantren ini lewat media, namun kondisi begitu lebih nyata terasa ketika dia terjun langsung mendampingi.
"Saya sadar betapa begitu terbukanya ruang ini, lebih susah di sana (Australia) agak hitam putih, di sini tidak, masih ada diskriminasi," ujar Benjamin.
Perasaan terkesan ini juga diakui oleh Ustadz Zakaria yang baru pertama kali datang ke pesantren waria untuk mengaji bersama. Menurut dia, pesantren ini bisa menjadi contoh bagi orang Islam lainnya.
"Pesantren waria ini unik, ada waria jadi santri. Ini harusnya menjadi contoh untuk orang Islam lainnya, ikut dalam pesantren, rutin ngaji dan beribadah," kata alumnus pendidikan Agama Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini.
Zakaria mengaku sudah lama ingin datang ke pesantren waria ini. Namun karena kesibukannya baru kali ini dia bisa menyempatkan diri untuk mengaji bersama para santri waria. "Sudah lama ingin ke sini, dan begitu ke sini saya terkesan, istimewa," tuturnya.
Baca juga:
Pesantren waria di Yogya buka warung kejujuran
Pesantren waria di Yogyakarta kembali aktif
Salat wajib dilakukan sebab waria juga butuh Tuhan
Melongok aktivitas pesantren waria di Yogya
Bahagianya kaum waria India setelah diakui keberadaannya
-
Kapan kira-kira budaya Wari berkembang? Budaya Wari merupakan budaya yang ada pada abad ke-7 - ke 13 di wilayah bagian Peru. Namun pada tahun 1100 Masehi, budaya Wari dihancurkan oleh Kekaisaran Inca yang saat itu sedang bangkit.
-
Siapa Pak Warnoto? Saat ditemui, Pak Warnoto baru pulang dari ladangnya.
-
Kapan Warsilah memulai usahanya? Usaha ini dimulai pada tahun 2019 dengan modal awal dari pesangon suami dan penjualan alat jahit di rumah.
-
Siapa sebenarnya sosok Haji Wura-Wari? Sosok Haji Wura-Wari adalah penguasa bawahan yang pada tahun 1017 Masehi menyerang Kerajaan Mataram Hindu. Ia disebut merupakan raja dari Kerajaan Lwaram, sebuah kerajaan kecil di dekat Kerajaan Medang atau Mataram Hindu, yang bersekutu dengan Kerajaan Sriwijaya.
-
Bagaimana Pakta Warsawa dibentuk? Pakta Warsawa, atau Pakta Pertahanan Bersama Warsawa, dibentuk pada 14 Mei 1955 di Warsawa, Polandia.
-
Siapa Kyra Wahab? Ariyo Wahab jadi sorotan netizen gara-gara anak sulungnya, Kyra Wahab, yang cantik banget dan udah tambah dewasa.