Pesawat baru sudah jatuh, Istana minta TNI AU lakukan investigasi
"Apa yang menjadi penyebab utamanya karena dengan peralatan yang baru bisa terjadi," kata Pramono Anung.
Pemerintah telah mendapatkan laporan soal pesawat latih tempur T-50i Golden Eagle buatan Korea Selatan, jatuh saat bermanuver di udara, di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, Minggu (20/12). TNI AU diminta melakukan investigasi secara mendalam.
"Ya pemerintah beranggapan bahwa TNI AU perlu untuk melakukan investigasi apa yang akan menjadi penyebab karena pesawat latih itu adalah pesawat baru. Kami juga mendengar bahwa pilotnya adalah pilot yang sangat berpengalaman," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Istana, Jakarta, Senin (21/12).
Pramono menegaskan, sebetulnya gelaran kedirgantaraan TNI AU di Yogyakarta adalah acara yang dikemas untuk menunjukkan ke masyarakat bahwa sekarang ini TNI AU memiliki peralatan yang cukup canggih. Tetapi kemudian malah ada pesawat yang jatuh saat acara tersebut.
"Sehingga perlu bagi TNI AU dan TNI kita untuk melakukan investigasi terhadap hal tersebut, apa yang menjadi penyebab utamanya karena dengan peralatan yang baru bisa terjadi, apakah karena human error atau technical error, perlu kita semua mengetahui hal itu," jelasnya.
Lebih lanjut, tambah Pramono, saat ini pemerintah Indonesia sedang fokus untuk mengembangkan alutsista yang kuat sebagai negara. Pemerintah juga ingin memperkuat pertahanan dan keamanan negara.
"Kalau kemudian ada salah satu peralatan yang jatuh, kita perlu mengetahui apa yang menjadi penyebab utamanya. Apakah memang ada kesalahan human error atau salah dari awal dari sistem yang dibangun, itu yang perlu diketahui pemerintah saat ini," tandasnya.
Seperti diketahui, satu pesawat latih tempur T-50i Golden Eagle buatan Korea Selatan, jatuh saat bermanuver di udara, di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, Minggu (20/12). Pesawat tersebut jatuh di tengah gelaran kedirgantaraan TNI AU.
Peristiwa itu merenggut nyawa kedua pilotnya, yakni Letkol Penerbang Marda Sarjono dan Mayor Penerbang Dwi Cahyono. Marda Sarjono akan dimakamkan di Madiun, sedangkan Dwi Cahyono dimakamkan di Sleman, Yogyakarta.
Baca juga:
Kasau ingatkan penerbang utamakan keselamatan saat beratraksi
MPR-DPR bela sungkawa insiden pesawat jatuh & minta tak terjadi lagi
Jenazah pilot T-50I Golden Eagle dimakamkan secara militer
Jenazah pilot T-50 Golden Eagle dimakamkan di TMP Kota Madiun
Jenazah dua awak TNI AU diterbangkan ke Madiun dan Sleman
Fakta-fakta Minggu kelabu di Adi Sucipto
Cerita sedih ibu Kapten Dwi saksikan langsung pesawat T50i jatuh
-
Kapan penyerahan pesawat C-130J-30 Super Hercules ke TNI AU? Acara serah terima dihadiri langsung oleh Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto. Momen Menarik Kasad Hormat ke Prabowo
-
Apa yang nyaris digunakan oleh TNI AU sebagai pesawat tempur? Jet tempur terbaru itu nyaris memperkuat TNI AU. Batal di saat-saat terakhir.
-
Kapan Pesawat B-25 Mitchell milik TNI AU digunakan untuk menumpas pemberontakan? Sejak itu, dia tidak pernah absen dalam setiap operasi militer TNI AU. Bomber B-25 ditugaskan untuk membombardir lokasi kubu pertahanan pasukan Kahar Muzakar di pegunungan Sulawesi Selatan.
-
Mengapa B-25 Mitchell menjadi pesawat andalan TNI AU? Pesawat itu adalah B-25 Mitchell buatan North American Aviation. B-25 Mitchell Menjadi Pesawat Pengebom Andalan AS dan Sekutu Saat Perang Dunia II Bomber ini dilengkapi 12 senapan mesin berat 12,7 mm dan bisa mengangkut 1,5 ton bom. Terbang jauh untuk menghajar wilayah lawan.
-
Dimana pesawat nirawak baru TNI AU bisa diterbangkan? "Kita bisa menerbangkan dari luar area yang ingin kita pantau misalnya di Papua atau di daerah mana, kita bisa menerbangkan dari luar Papua," kata dia.
-
Bagaimana pesawat nirawak baru milik TNI AU bisa digunakan untuk pertempuran? Tonny Harjono usai acara HUT ke-78 TNI AU di Lapangan Dirgantara AAU, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin, menjelaskan pesawat terbang tanpa awak itu berteknologi satelit sehingga mampu mendukung pertempuran "beyond visual range" (BVR) atau pertempuran udara jarak jauh.