Petaka Garuda dan Lion Air keluar jalur dan nyaris serempetan
Seluruh penumpang Lion Air saat itu sempat protes, lantaran jarak pesawat Garuda terlihat jelas.
Dunia penerbangan Indonesia kembali dikejutkan dengan sebuah insiden. Kali ini pesawat Garuda Indonesia GA 340 tujuan Surabaya-Denpasar dan Lion Air JT 960 rute Bandung-Denpasar nyaris celaka saat mengudara.
Peristiwa itu terjadi pada Kamis (11/2) lalu, sekitar Pukul 14.17 WITA. Saat itu kedua pesawat hendak mendarat di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Namun cuaca buruk di Kabupaten Jembrana menghambat. Beruntung, insiden itu tidak terjadi. Meskipun jarak antara Garuda dan Lion Air hanya 1.000 kaki atau 30 meter.
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Kenapa Garuda Indonesia sering telat dalam mengangkut jemaah haji? Komisi sudah memanggil pihak Garuda Indonesia, Direktur Jenderal Perhubungan Udara dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP). Apalagi, sejak insiden kerusakan mesin pesawat Garuda yang ditumpangi Kloter 5 Embarkasi Makassar."Kami minta agar diberikan perhatian khusus, karena haji ini adalah misi yang sangat vital dan penting. Sehingga seluruh transportasi, baik udara maupun darat harus dipastikan keamanannya. Itu sudah kami sampaikan," tuturnya.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Mengapa Garuda Indonesia memberikan diskon tiket pesawat? “Melalui penyelenggaraan berbagai program promosional yang kami laksanakan, kami ingin memberikan lebih banyak pilihan penerbangan yang dapat diakses oleh para pengguna jasa dengan harga yang lebih berkompetitif," kata Irfan dalam keterangannya, Minggu (28/7).
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Bagaimana Lion Air Group dapat menjadi maskapai terbesar di Indonesia? Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
"Kalau nyaris tabrakan tidak, hanya ada manuver sedikit soal beda ketinggian. Lion Air agak naik, Garuda pesawatnya agak merendah. Karena pengaruh cuaca hujan lebat," kata salah satu sumber di salah satu maskapai penerbangan Bandara Ngurah Rai di Bali.
Dia membenarkan kalau seluruh penumpang dan awak penerbangan Lion Air saat itu sempat protes, lantaran jarak pesawat Garuda terlihat jelas dan begitu kerasnya suara. Bahkan dikabarkan akibat insiden tersebut, pesawat Garuda gagal mendarat di Bali dan kembali ke Surabaya.
Melihat kejadian itu, kata dia, jika dari GA 340 terus menurun dan JT 960 menanjak, kemungkinan akan terjadi kecelakaan.
"Saat itu, dari JT Lion Air diturunkan ke 15 ribu feet dan Garuda diturunkan ke 16 ribu feet. Nah, dalam proses turun itu jaraknya 1.000 feet," paparnya.
Dia menambahkan, Lion Air lantas mendarat ke Ngurah Rai pukul 15.01 WITA, sementara pesawat Garuda kembali lagi ke Bandara Juanda Surabaya. Setelah itu kembali mendarat di Bandara Ngurah Rai pukul 16.59 WITA.
Meski demikian, pihak AirNav Ngurah Rai menampik kabar soal insiden nyaris tabrakan antara pesawat maskapai Garuda dan Lion Air tersebut.
Kepala Air Navigation Ngurah Rai, Maskon Humawan mengatakan, kondisi terjadi adalah kedua pesawat berada pada jarak yang terlalu dekat (vertical separation less than minimal).
"Tidak benar pesawat akan tabrakan. Yang terjadi adalah dua pesawat mengalami vertical separation less than minimal, atau jarak vertikal antardua pesawat di bawah standar minimal," kata Humawan, di hadapan para wartawan di Bandara Ngurah Rai, Bali, kemarin.
Humawan menyangkal soal kabar pesawat Boeing 737 Garuda Indonesia tujuan Surabaya-Denpasar dan Boeing 737 Lion Air tujuan Bandung-Denpasar nyaris bertabrakan di udara, di selatan Kabupaten Jembrana, sekitar pukul 14.00 WITA. Kendati begitu, dia menyatakan kedua pesawat hanya terbang terlampau rendah.
"Standar minimalnya 1.000 feet (kaki). Pada kejadian tersebut ketinggian pesawat 700 feet," ujar Humawan.
Kondisi ini, lanjut Humawan, menyebabkan penanda bahaya benturan (warning anticollision) menyalak. "Saat ini pada musim hujan sering terjadi penumpukan pesawat di udara dan di darat. Pada kondisi tertentu, penumpukan bisa mencapai 30 pesawat di atas Bali. Berita yang tersebar tidak jelas sumbernya," ucap Humawan.
Baca juga:
Hujan lebat, Garuda & Lion Air dikabarkan nyaris serempetan di udara
AirNav Ngurah Rai sangkal Garuda dan Lion Air hampir tabrakan
INACA sebut penurunan tarif pesawat 5 persen hanya sementara
AP II ditunjuk jadi operator Bandara Pondok Cabe
Ingin turunkan tarif, Maskapai penerbangan wajib lapor ke Kemenhub