Petani di Bali Diimbau Waspadai Banjir dan Tanah Longsor saat Musim Hujan
Sampai saat ini, belum ada laporan lahan pertanian terendam banjir maupun terkena longsor.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Ida Bagus Wisnu Wardhana mengimbau para petani mewaspadai banjir dan tanah longsor saat musim hujan.
"Iya waspada saja, terhadap tanah longsor dan kebanjiran di lahan usaha tani," kata Wardhana saat dihubungi, Senin (6/1).
-
Kapan banjir dan longsor terjadi di Pesisir Selatan? Untuk diketahui 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat (Sumbar) terendam banjir akibat tingginya intensitas hujan yang menguyur wilayah tersebut pada Kamis, (7/3).
-
Mengapa banjir dan longsor terjadi di Pesisir Selatan? Untuk diketahui 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat (Sumbar) terendam banjir akibat tingginya intensitas hujan yang menguyur wilayah tersebut pada Kamis, (7/3).
-
Dimana banjir dan longsor terjadi di Pekalongan? Sepanjang hari Minggu (3/3), Desa Sidomulo, Kecamatan Lebakbarang, Pekalongan terus diguyur hujan deras. Akibatnya, banjir dan tanah longsor terjadi di beberapa titik.
-
Siapa yang terdampak bencana banjir dan longsor di Pesisir Selatan? Dia mengatakan, data sementara hingga Senin (11/3), 21.000 keluarga (KK) terdampak dengan kerusakan rumah, fasilitas umum, lahan pertanian dan peternakan, yang ditimbulkan bencana itu.
-
Di mana saja lokasi yang terdampak banjir dan longsor di Pesisir Selatan? "Paling parah terjadi di Kecamatan XI Koto Tarusan, Kecamatan IV Jurai, Kecamatan Batang Kapas, Kecamatan Lengayang dan Kecamatan Sutera," tuturnya.
-
Mengapa bencana banjir dan longsor terjadi di Pesisir Selatan? Diketahui, 9 dari 19 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat (Sumbar) terdampak bencana menyusul tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah itu, Kamis (7/3). Salah satunya terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan.
Selama musim hujan, pihaknya sudah memonitoring lahan-lahan pertanian di Bali. Sampai saat ini, belum ada laporan lahan pertanian terendam banjir maupun terkena longsor.
"Ini kan musim hujan sekarang, biasanya kita minta dari teman-teman kabupaten di setiap bulan ada update, ada apa tidak yang banjir (lahan tani) karena musim hujan. Sementara, belum ada laporan yang kebanjiran dan menyebabkan kerusakan tanaman belum ada," ujarnya.
Sebagai antisipasi, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan sudah menyiapkan pompa air, bila ada sawah-sawah terkena banjir.
"Iya paling kita lihat nanti kalau ada bencana banjir, kalau perlu dibuang kita bantu pompa air dan dibuang airnya. Kita koordinasi dengan BPBD," jelasnya.
Namun, Wardhana menyebut petani tidak akan gagal panen karena kekeringan saat musim hujan. Sebab, kekeringan ekstrem kerap melanda wilayah Bali yang berakibat gagal panen.
"Selama ini kekeringan ekstrem dan tanaman sudah mulai layu. Sekarang sudah mulai segar lagi dan sudah mulai tumbuh sekarang. Iya tidak gagal panen," tandas Wardhana.
(mdk/ray)