Petani di Solok Selatan keluhkan beredarnya pupuk palsu
Kejadian ini sudah lama terjadi, tetapi baru dilaporkan oleh petani.
Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, menerima laporan dari penyuluh pertanian setempat terkait beredarnya pupuk palsu jenis SP 36 di Kecamatan Sangir Balai Janggo.
"Pupuk yang diduga palsu tersebut tidak larut direndam dalam air dan sekarang kita masih menunggu penyuluh tersebut membawakan sampel untuk dilakukan pengujian laboratorium," kata Kepala Bagian Ekonomi Pembangunan setempat, Endri Karani di Padang Aro, Senin (13/6).
-
Apa itu Pudak? Pudak adalah makanan khas dari Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur. Makanan ini memiliki rasa manis yang bersumber dari gula sebagai bahan bakunya. Cara memasaknya yaitu dengan cara dikukus.
-
Apa itu pajak? Pungutan Wajib KBBI mendefinisikan pajak sebagai pungutan wajib untuk penduduk kepada negara atas pendapatan, pemilikan, dan lainnya.
-
Kapan makanan Padang mulai banyak di Jakarta? Warung makan Padang belum sebanyak setelah tahun 1970an. Makan makanan Padang bagi mahasiswa zaman itu, terasa mahal. Sekali-sekali saja,” beber Firman Lubis.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Kapan sentra kuliner PKL Sultan Agung buka? Saat ini, kawasan itu telah ditata oleh pemkot sehingga lebih rapi dan nyaman, dengan jam buka mulai pukul 07.00-17.00 WIB.
-
Apa ciri khas dari pantun lucu Palembang? Pantun bahasa Palembang sering kali menggunakan bahasa yang khas dan unik untuk daerah tersebut, serta mengandung unsur budaya dan kearifan lokal.
Dia mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan dari mana asal pupuk palsu ini dan diduga ada permainan oleh oknum yang mencari keuntungan.
Kios dan distributor, katanya, kemungkinan kecil melakukan kecurangan ini sebab lokasinya berada dalam permukiman warga serta pupuk tidak disimpan lama di gudangnya.
"Kita tunggu dulu sampelnya dan dilakukan uji labor apabila benar baru ditelusuri keberadaannya karena tim KP3 juga melibatkan aparat hukum," tegasnya.
Sementara itu Penyuluh Pertanian Kecamatan Sangir Balai Janggo, Zulfahmi mengatakan keberadaan pupuk palsu tersebut berdasarkan laporan dari petani kepadanya dan langsung dilakukan pengecekan ke lokasi.
"Sekarang ada setengah ember dengan isi sekitar tiga kilogram yang direndam oleh petani tetapi tidak juga larut dan ini yang akan kita berikan pada KP3," jelasnya.
Pupuk setengah ember ini sudah direndam petani selama dua bulan tetapi tidak juga larut dan saat dihancurkan dengan palu juga keras.
"Kejadian ini sudah lama terjadi tetapi baru dilaporkan oleh petani dan sekarang hanya tersisa sampel yang direndam dalam air," ungkap Endri dilansir dari Antara.
Berdasarkan laporan petani ada dua karung pupuk seperti ini dan sudah ditebarkan petani ke lahannya. Selain itu warna pupuk ini juga ada dua jenis, yaitu hitam pekat dan agak pucat tetapi keduanya tidak larut dalam air.
Imeh (39) salah seorang petani jagung mengatakan, dirinya juga pernah mendapatkan pupuk palsu sekitar dua tahun lalu tetapi jenisnya NPK Poska.
"Saya tahu pupuk itu palsu setelah panen jagung dan terlihat pupuknya masih utuh padahal sudah tiga bulan di tanah dan saat saya cek dalam air ternyata tidak larut," ucapnya.
(mdk/cob)