Petugas Bersih-bersih Kawasan Malioboro usai Porak Poranda oleh Perusuh Demo
Pembenahan kawasan utama wisata di Kota Yogyakarta akan dilanjutkan dengan pembersihan coretan-coretan pada tiang listrik, kanopi, tembok, dan pedestrian.
Petugas dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) bersih-bersih kawasan Malioboro Yogyakarta usai demo tolak UU Cipta Kerja yang berujung ricuh, Kamis (8/10) kemarin. Sejumlah fasilitas umum di area wisata it mengalami kerusakan.
"Upaya untuk mengondisikan dan membersihkan kawasan Malioboro usai aksi massa sudah dilakukan sejak semalam hingga pukul 24.00 Wib. Ada banyak elemen dan komunitas yang terlibat," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro Ekwanto di Yogyakarta, Jumat (9/10) seperti dilansir Antara.
-
Di mana UNU Yogyakarta dibangun? Kampus UNU berdiri di lahan 7.478 meter persegi, dan mampu menampung 3.774 mahasiswa dan 151 dosen.
-
Kapan Teras Malioboro diresmikan? Mengutip Jogjaprov.go.id, kawasan Teras Malioboro diresmikan pada 26 Januari 2021 oleh Gubernur DIY, Sri Sultan HB X bersama Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi.
-
Bagaimana UNU Yogyakarta menjadi rujukan bagi talenta? Walaupun terhitung baru, namun UNU berupaya untuk menjadi rujukan dan pilihan utama bagi orang-orang bertalenta tinggi baik NU maupun non-NU untuk berkuliah, bekerja, maupun berkolaborasi.
-
Kenapa Plaza Malioboro dibangun? Tujuan pembangunnya untuk menyemarakkan Jalan Malioboro yang menjadi surganya pedagang dan lesehan.
-
Dimana lokasi Teras Malioboro? Teras Malioboro merupakan ikon wisata belanja terbaru di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta.
-
Apa tugas utama Balai Yasa Yogyakarta? Tugas pokoknya hanya melayani overhaul lokomotif.
Pembenahan kawasan utama wisata di Kota Yogyakarta akan dilanjutkan dengan pembersihan coretan-coretan pada tiang listrik, kanopi, tembok, dan pedestrian.
Ekwanto mengatakan bahwa pembersihan pedestrian kawasan Malioboro akan dilakukan bersamaan dengan kegiatan pemolesan teraso pedestrian.
"Kebetulan akan ada kegiatan pemolesan teraso pedestrian, karena memang pedestrian ini sama sekali belum pernah dipoles sejak direvitalisasi," katanya.
Fasilitas umum lain yang rusak akibat kerusuhan dalam unjuk rasa Kamis (8/10) adalah tempat cuci tangan.
Menurut Ekwanto, ada sekitar 50 tempat cuci tangan yang rusak akibat kerusuhan dan seluruhnya sudah diamankan di kantor UPT Malioboro.
"Untuk bangku tidak ada kerusakan, tetapi ada beberapa tutup tempat sampah yang hilang, padahal baru saja kami perbaiki," katanya.
"Taman di depan Gedung DPRD DIY juga sedang kami perbaiki," ia menambahkan.
Sebagian pedagang kaki lima saat ini belum berjualan, khususnya yang berada di bagian utara Jalan Malioboro.
"Sebenarnya tidak ada imbauan bagi PKL untuk tutup, tetapi pedagang berinisiatif untuk tidak berjualan dulu sembari menunggu perkembangan kondisi," kata Ekwanto.
Dia mengatakan bahwa UPT belum menerima laporan dari para pedagang mengenai kerugian akibat demonstrasi rusuh. "Tetapi kami sudah meminta mereka untuk menyampaikan laporan," katanya.
Seorang pedagang kaki lima di kawasan Malioboro yang tergabung dalam Paguyuban Handayani, Sogi Wartono, menyesalkan aksi massa yang semula berjalan damai kemudian menjadi rusuh.
"Kami tidak menyangka aksinya bakal sebesar itu dan ricuh. Banyak gelas, piring, sampai tempat duduk kami yang rusak atau hilang," katanya, menambahkan bahwa saat itu pedagang sama sekali tidak bisa berkutik.
Sogi sudah meminta para pedagang yang tergabung dalam paguyuban menginventarisasi kerusakan dan kerugian akibat kerusuhan.
"Sebetulnya, jika aksi berlangsung damai, kami dari PKL akan merasa senang karena jumlah konsumen meningkat. Harapannya, jika ada aksi massa atau demo berlangsung tertib dan damai," katanya.
Sogi, yang sehari-hari berjualan bakso di sekitar DPRD DIY, pada Jumat tidak berjualan dan berencana kembali berdagang mulai Minggu (11/10).