Petugas gabungan punguti serpihan bangkai Sukhoi di Gunung Salak
"Ada sekitar 10 sampai 20 orang setiap harinya diturunkan untuk mengevakuasi bangkai Sukhoi," kata Ugur.
Puluhan petugas gabungan dari Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) dan PT Persada Angkasa Transportindo diterjunkan untuk mengevakuasi bangkai pesawat Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak pada 9 Mei 2012 lalu.
"Ada sekitar 10 sampai 20 orang setiap harinya diturunkan untuk mengevakuasi bangkai Sukhoi ini dari lokasi jatuhnya pesawat," kata Kepala Resor Kawah Ratu TNGHS, Ugur kepada Antara, Selasa (7/5).
Menurut Ugur, evakuasi yang dilakukan oleh puluhan petugas tersebut hanya untuk memunguti serpihan bangkai pesawat. Serpihan itu diangkat menggunakan tenaga manusia, misalnya serpihan badan pesawat, sarana dalam pesawat dan serpihan lainnya.
Evakuasi bangkai Sukhoi ini merupakan permintaan dari Kedutaan Besar Rusia yang menunjuk PT Persada Angkasa Transportindo sebagai pelaksana di lapangan. Untuk petugas TNGHS, selain bertugas membantu evakuasi juga dilibatkan memantau lokasi kecelakaan.
Selain itu, TNGS juga bertugas memantau bila terjadi permasalahan, seperti kecelakaan maupun dampak dari evakuasi tersebut terhadap ekosistem.
"Untuk serpihan pesawat yang sudah dievakuasi sementara ini ditampung dahulu. Rencanaya akan diangkut dengan menggunakan pesawat khusus Kedubes Rusia," tambahnya.
Sebelumnya, koordinator survei PT Persada Angkasa Transportindo, Choirul Anwar mengatakan evakuasi bangkai pesawat ini baru bisa dilakukan pada bagian-bagian kecil saja yang diangkat oleh tenaga manusia. Itu karena beratnya medan menuju lokasi.
"Saat ini kami juga masih melakukan survei untuk mencari cara mengevakuasi bangkai pesawat yang berukuran besar. Selain itu kami pun terus berkoordinasi dengan petugas TNGHS agar dalam evakuasinya nanti tidak menyebabkan kerusakan kepada ekosistem," kata Anwar.
Sukhoi Superjet 100 menubruk tebing Gunung Salak di perbatasan Sukabumi-Bogor pada 9 Mei 2012 lalu. Kecelakaan itu menyebabkan seluruh penumpang yang terdiri dari 37 penumpang dan 8 awak tewas. Pesawat buatan Rusia kecelakaan saat melakukan demonstrasi terbang (joy flight) dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merilis penyebab jatuhnya pesawat karena akibat kelalaian pilot."Sudah ada peringatan dari Halim, tapi tidak dihiraukan oleh pilot," ujar Ketua KNKT Tatang Kurniadi saat jumpa pers di kantornya, Gambir, Jakarta Pusat, 18 Desember 2012.