Pilkada di Aceh Barat ricuh, 3 Brimob terluka
Tujuh warga juga diamankan dalam ricuh ini karena diduga sebagai provokator.
Pelaksanaan Pilkada di Aceh Barat pada Senin (10/7) kemarin, berlangsung ricuh. Tiga orang Brimob alami luka dan memar akibat terkena lemparan batu.
Suasana panas sudah terjadi sejak proses pemungutan suara berlangsung. Massa berkumpul dan menggelar unjuk rasa menuntut penghitungan ulang.
"Pada 9 Juli, di wilayah tersebut, tepatnya di kantor KIP terjadi unjuk rasa. Akibat peristiwa tersebut, ada tiga anggota kami yang terluka. Bripda Maulia Ansari robek di kepala, diperkirakan akibat lemparan batu. Bripda Novrizal dan Bripda Rahmat mengalami memar di perut," kata Kabag Penum Mabes Polri, Kombes Pol Agus Rianto, kepada wartawan di kantornya, Jakarta (10/7).
Polisi telah memeriksa tujuh orang secara intensif yang diduga sebagai provokator aksi. Tujuh orang ini berasal dari 66 orang yang sebelumnya diamankan.
"Dari kejadian ini, awalnya dilakukan upaya pengamanan 66 warga. Tujuh jadi masih menjalani pemeriksaan intensif, yang lain dipulangkan. Mereka diduga menggerakkan massa" tambah mantan Kabid Humas Polda Jabar ini.
Sebelumnya, massa yang mengatasnamakan pendukung salah satu kandidat dinilai merasa tidak puas terhadap hasil pilkada tersebut dan menuntut penghitungan ulang. Apalagi amarah warga bertambah ketika KIP menyatakan menolak penghitungan ulang dengan alasan bertentangan dengan peraturan provinsi.
Sebanyak 66 orang warga sempat diamankan aparat kepolisian terkait dengan kerusuhan saat berlangsungnya protes penghitungan suara pada pemilihan kepala daerah (pilkada) bupati dan wakil bupati Kabupaten Nagan Raya.