Pilkada Kota Kediri diikuti 3 pasangan calon
KPUD Kota Kediri menetapkan tiga pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang akan bertarung di Pilkada. Rapat pleno penetapan berlangsung di ruang Kisiluci Kantor KPU, Jalan Jaksa Agung Suprapto Kota Kediri, Senin kemarin.
KPUD Kota Kediri menetapkan tiga pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang akan bertarung di Pilkada. Rapat pleno penetapan berlangsung di ruang Kisiluci Kantor KPU, Jalan Jaksa Agung Suprapto Kota Kediri, Senin kemarin.
Ketiga pasangan yang hadir adalah calon incumbent Abdullah Abu Bakar-Lilik Muhibbah, Samsul Ashar-Teguh Juniadi dan Aizzudin Abduurahman-Sudjono Teguh Wijaya.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Kenapa Pilkada itu penting? Pilkada artinya singkatan dari Pemilihan Kepala Daerah, adalah salah satu momen krusial dalam sistem demokrasi kita.
-
Kenapa Pilkada Serentak dianggap penting? Sejak terakhir dilaksanakan tahun 2020, kali ini Pilkada serentak diselenggarakan pada tahun 2024. Dengan begitu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengetahui kapan Pilkada serentak dilaksanakan 2024.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
Samsul Ashar mendadak meninggalkan tempat, sebelum penetapan dibacakan oleh Ketua KPU Kota Kediri, Agus Rofiq. Meskipun demikian, penetapan tetap berlangsung hingga proses akhir penandatanganan berita acara.
Teguh Juniadi mengaku, Samsul Ashar harus pergi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gambiran, Kota Kediri. Adik dari dokter spesialis penyakit dalam ini sedang sakit dan harus mendapatkan penanganan secara cepat.
"Pak Samsul hari ini adiknya operasi jantung, jadi Pak Samsul yang menangani langsung di RSUD Gambiran, mau dirujuk ke DR Soetomo. Sudah persiapan berangkat tadi," jawab Teguh.
Selain Samsul yang meninggalkan acara, Ketua DPC PDIP Kota Kediri, Agus Sunoto dan jajaran pengurus DPC tidak hadir mengantarkan mereka.
Kabarnya pasangan Samsul Ashar–Teguh Junaidi ini sedang tidak harmonis dengan DPC PDIP Kota Kediri. Namun hal tersebut dibantah Teguh. "Tidak apa-apa, sudah dikoordinasi, anggota ada di luar," jawab Teguh.
Dia memastikan hubungan antara dia dan Samsul Ashar dengan PDIP terjalin baik. Ini dibuktikan dengan hadirnya sejumlah anggota PDIP Kota Kediri mengantarkan dirinya ke KPU Kota Kediri di Jalan Jaksa Agung Suprapto dalam agenda penetapan.
Penetapan pasangan calon ini juga mendapat pengamanan super ketat. Kabag Ops Polresta Kediri Kompol Sunardi menerangkan bahwa selama pelaksanaan kegiatan penetapan Paslon Pilkada 2018, pihaknya melibatkan 110 personel yang tergabung dalam Satgas Ops terdiri dari satgas Deteksi, Preventif, Walrolakir, Tindak, Gakum dan Ban Ops.
"Dalam pelaksanaan tahapan Pilwalikota Kediri 2018 ini Polresta Kediri akan melaksanakan pengamanan penuh dan pada hari Kamis (16/2) sudah dilaksanakan tahapan kampanye. Setiap paslon akan ditempatkan 4 anggota Polresta Kediri sebagai Walpri yang melekat di setiap kegiatan masing masing Paslon," tegas Kompol Sunardi.
Jumlah personel yang sama juga akan diterjunkan saat pengundian nomor urut paslon yang akan dilaksanakan di IKCC Hotel Insumo Kota Kediri, Jalan Urip Sumoharjo Kota Kediri, Selasa malam (13/2).
Baca juga:
Drama Pilkada Kota Kediri, PDIP batal dukung petahana dan Hanura tolak tanda tangan
Jagonya kalah Pilkada, ratusan kader tuntut pengurus Gerindra mundur
Ratusan napi gagal memilih, Panwaslu Kediri minta pemilihan ulang
Cara-cara unik petugas KPPS bikin meriah Pilkada Serentak
Hitung cepat, Harmas menang tapi golput capai 44 persen