Pilkada masih tahun depan, Polda Aceh mulai bersiap dari sekarang
Polda Aceh kini memetakan wilayah-wilayah keamanannya rawan.
Polisi Daerah Aceh sudah mulai memperketat pengamanan di seluruh wilayah, menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Pengamanan dilakukan mengantisipasi potensi kerusuhan atau tindakan kriminal lainnya.
Pelaksanaan Pilkada di Aceh dijadwalkan digelar 17 Februari 2017 mendatang. Baik pemilihan Gubernur maupun Bupati dan Wali Kota di seluruh Aceh. Saat ini, Polda Aceh mulai melakukan langkah-langkah awal pengamanan dan mendata wilayah dinilai rawan kriminal. Dengan langkah itu, mereka akan memberi prioritas penjagaan di wilayah rawan itu.
Kapolda Aceh, Irjen Pol Husen Hamidi, memastikan secara umum Aceh aman dan kondusif. Tidak ada potensi kerusuhan atau tindakan kriminal lain berkaitan dengan Pilkada.
"Untuk pengamanan Pilkada ini kita sudah mulai memantau dan melakukan langkah-langkah penjagaan dan melakukan latihan-latihan," kata Husen di Mapolda Aceh, Kamis (18/2).
Kendati demikian, Husen belum menyebutkan jumlah personel dilibatkan dalam pengamanan Pilkada. Akan tetapi, dia memastikan pengamanan Pilkada menjadi program prioritas Polda Aceh sejak saat ini.
Menurut Husen, seluruh anggota polisi di seluruh Aceh tengah melakukan pelatihan, seperti tata cara memantau lokasi-lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan proses Pilkada lainnya.
Polda Aceh, lanjut Husen, juga akan melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan demi kelancaran pelaksanaan Pilkada damai di Aceh.
"Pengamanan juga akan terus kita tingkatkan setelah calon-calonnya sudah resmi maju dalam Pilkada 17 Februari 2017 mendatang. Sekarang baru beberapa orang yang muncul," ujar Husein.
Pada kesempatan itu, Husen mengimbau kepada seluruh masyarakat masih menguasai senjata api, supaya segera menyerahkan kepada polisi. Sebab bila tertangkap menggunakan senjata api bakal ditindak tegas.