Pimpinan DPR yakin Fahri dan Akom tak tekan BPK agar diberi opini WTP
Pimpinan DPR yakin Fahri dan Akom tak tekan BPK agar diberi opini WTP. Anggota VII Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) Eddy Mulyadi menyebut pihaknya memberikan opini WTP kepada DPR karena takut dimarahi oleh Fahri dan Ade. Kesaksian Eddy disampaikan saat menjadi saksi dalam sidang kasus suap.
Wakil Ketua DPR Agus Hermanto meyakini tidak ada tekanan dari koleganya Fahri Hamzah dan mantan Ketua DPR Ade Komarudin kepada BPK untuk memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian atas laporan keuangan DPR. Namun, Agus mengklaim semua pimpinan mengetahui audit laporan keuangan yang dilakukan DPR.
Anggota VII Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) Eddy Mulyadi menyebut pihaknya memberikan opini WTP kepada DPR karena takut dimarahi oleh Fahri dan Ade. Kesaksian Eddy disampaikan saat menjadi saksi dalam sidang kasus suap pejabat Kemendes terhadap auditor BPK.
"Kami yakini kami tidak ada penekanan-penekanan sama sekali, apalagi saya. Saya kan tidak pernah melakukan hal-hal sepeti itu. Dan rasanya, hal-hal penekanan itu tidak ada," kata Agus di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (28/9).
Agus menyebut pimpinan akan membahas tudingan Eddy tersebut. Dia berharap, semua pimpinan DPR bisa hadir untuk membahas lebih detil masalah pemberian opini WTP dari BPK.
"Tentunya kita akan membahas lebih lanjut detil apakah betul ini ada dan tidak. Tapi sampai saat ini kami masih tidak ada permasalahan," tegasnya.
Sebelumnya, Eddy Mulyadi Soepardi mengaku tak ingin DPR mendapatkan opini yang buruk atas laporan pemeriksaan keuangan yang dilakukan BPK. Alasannya, kata Eddy, ketua DPR saat itu Ade Komarudin (Akom) dan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah bisa marah.
"Saya bilang jangan turun opininya karena Akom bisa marah, Fahri marah. BKKBN opini WDP, DPD agak berat kalau untuk WDP. Saya meminta untuk DPR MPR untuk WTP agar bisa amandemen," kata Eddy saat menjadi saksi dua pejabat Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal yang didakwa menyuap auditor BPK di Tipikor.
Hal itu untuk mengonfirmasi soal percakapan Eddy dengan Rochmadi Saptogiri, auditor BPK sekaligus tersangka atas kasus ini, melalui sambungan telepon.
Baca juga:
Marah disebut dalam sidang suap, Fahri Hamzah lempar bola ke Jokowi
OSO: Tanya Zulkifli Hasan, betul enggak dia tekan BPK?
Sekjen bantah ucapan BPK soal Fahri & Akom marah jika DPR tak diberi WTP
BPK takut Akom dan Fahri Hamzah marah jika laporan keuangan dinilai buruk
CCTV BPK perlihatkan pejabat Kemendes bawa upeti untuk auditor BPK
Dirut Jasa Marga usai diperiksa KPK
Tiga kali bertemu Mendes, anggota VII BPK tegaskan tidak bahas opini WTP
-
Kapan Amir Hamzah ditangkap? Konon, Amir diduga sedang makan bersama dengan perwakilan Belanda saat kembali ke Sumatra. Saat itu, revolusi sosial sedang berkembang. Sebuah kelompok dari Pemuda Sosialis Indonesia menentang Feodalisme. Akhirnya masa kepemimpinan Amir pun hancur dan ia ditangkap.
-
Kapan Agus Salim wafat? Tepat hari ini, 4 November pada tahun 1954 silam, Haji Agus Salim meninggal dunia.
-
Kapan Hamzah Haz terpilih menjadi Wakil Presiden? Pada hari Kamis, 26 Juli 2001, Hamzah terpilih sebagai Wakil Presiden ke-9 Republik Indonesia.
-
Kapan HUT Kopassus diperingati? Kopassus didirikan pada tanggal 16 April 1952. Selamat ulang tahun ke-72, Kopassus!
-
Kapan HUT Kodam Jaya diperingati? Setiap tanggal 24 Desember diperingati HUT Kodam Jaya.
-
Apa yang menurut Fahri Hamzah menjadi bukti dari efek persatuan Jokowi dan Prabowo? "Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum," sambungnya.