Pimpinan Komisi I tak masalah calon dubes orang politik
Menurut Hanafi, yang lebih penting adalah kesanggupan mereka memenuhi kriteria yang dibutuhkan sebagai Dubes.
Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais tak mau mempermasalahkan perihal 33 nama calon duta besar (dubes) yang telah diajukan oleh Presiden Joko Widodo ke DPR, kendati beberapa di antaranya diketahui memiliki latar belakang partai politik.
Menurutnya, yang lebih penting adalah kesanggupan mereka memenuhi kriteria yang dibutuhkan sebagai Dubes.
"Relawan atau bukan kalau tidak memenuhi parameter ya lebih baik dipertimbangkan pengajuannya," kata Hanafi saat dihubungi, Senin (10/8).
Parameter itu, lanjut dia, adalah kompetensi dan kapabilitas sebagai seorang dubes. Sebab, menjadi seorang dubes harus memiliki komunikasi politik yang cakap guna membangun jaringan di negara tempat dia bertugas.
"Layak dan pantas atau tidak untuk jadi dubes. Dubes itu harus multiskills dari soal kemampuan berbahasa asing minimal Inggris, komunikasi politik, jaringan, hingga kemampuan koleksi informasi," jelasnya.
"Beberapa parameter itu yang akan kita nilai nanti," katanya.
Waketum Partai Amanat Nasional (PAN) itu melanjutkan, Komisi I terlebih dahulu akan mengadakan rapat internal sebelum uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test).
"Setelah itu baru ada kepastian," tuntasnya.
Salah satu dari 33 nama dubes tersebut, yaitu Amelia Ahmad Yani, putri ketiga pahlawan nasional Jenderal Anumerta TNI Ahmad Yani.
Selain itu, ada juga nama anggota DPR Alexander Litaay. Dia pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan dua periode sekaligus yakni 1993-1998 dan 1998-2000.
Informasi dihimpun merdeka.com, Sabtu (8/8), nama-nama itu ada yang berasal dari Kementerian Luar Negeri. Tetapi ada juga yang berasal dari partai politik dan kalangan profesional.
Nama tersebut diajukan Presiden Jokowi pada 6 Agustus 2015. Berikut 33 nama calon dubes baru yang diusulkan Jokowi ke DPR:
1. Hasan Bagis, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab
2. Safira Machrusah, Alffer, Aljazira
3. Bambang Antarikso, Baghdad, Irak
4. Husnan Bey Fananie, Baku, Azerbaijan
5. Ahmad Rusdi, Bangkok, Thailand
6. Yuri Octavian Thamrin, Brussel, Belgia dan merangkap Keharyapatihan Luksemburg dan Uni Eropa
7. Helmy Fauzi, Kairo, Mesir
8. Mayjen TNI (Purn) Mochammad Luthfie Wittoeng, Caracas, Venezuela
9. Mansyur Pangeran, Dakar, Senegal
10. I Gusti Agung Wesaka Puja, Den Haag, Belanda merangkap OPCW
11. Marsekal Madya TNI (Purn) Muhammad Basri Sidehabi, Doha, Qatar
12. Ibnu Hadi, Hanoi, Vietnam
13. Alfred Tanduk Palembangan, Havana, Kuba
14. Wiwiek Setyawati Firman, Helsinski, Finlandia
15. Iwan Suyudhie Amri, Islamabad, Pakistan
16. Muhammad Ibnu Said, Kopenhagen, Denmark
17. Rizal Sukma, London untuk Inggris dan Irlandia
18. Tito Dos Santos Baptista, Maputo, Mozambique
19. Mohammad Wahid Supriyadi, Moscow, Rusia
20. Musthofa Taufik Abdul Latif, Muscat, Oman
21. R Soehardjono Sastromihardjo, Nairobi, Kenya
22. Marsekal Madya TNI (Purn) Budhy Santoso, Panama City, Panama
23. Dian Triansyah Djani, New York untuk utusan tetap PBB
24. Diennaryati Tjokrisuprihatono, Quito, Ekuador
25. Agus Maftuh Abegebriel, Riyadh, Arab Saudi
26. Amelia Achmad Yani, Sarajevo, Bosnia-Herzegovina
27. I Gede Ngurah Swajaya, Singapura
28. Sri Astarai Rasjid, Sofia, Bulgaria
29. R Bagas Hapsoro, Stockholm, Swedia
30. Octaviano Alimudin, Tehran, Iran
31. Antonius Agus Sriyono, Vatican
32. Eddy Basuki, Windhoek, Namibia
33. Alexander Litaay, Zagreb, Kroasia
Baca juga:
Ini daftar 33 nama calon dubes RI yang diajukan Jokowi ke DPR
Jenazah Dubes Burhan dimakamkan tak jauh dari makam istri
Upacara militer iringi penyerahan jenazah Dubes Burhan ke keluarga
Orangtua meninggal dalam tugas, anak Dubes Burhan diberi beasiswa
Dubes RI untuk Pakistan berhasil dibawa ke Singapura
-
Apa yang dilakukan Mies van Bekkum di Jakarta? Pada zaman dahulu, Mies van Bekkum datang ke tempat itu untuk menyatukan kembali keluarga Belanda yang terpisah akibat ditawan Jepang.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Kapan Kota Tua Jakarta didirikan? Sejarah Kota Tua Jakarta berawal pada 1526, ketika Fatahillah, seorang komandan dari Kesultanan Demak, menyerang Pelabuhan Sunda Kelapa yang merupakan milik dari Kerajaan Pajajaran.
-
Apa yang dilakukan Dudung Abdurachman di Pekan Raya Jakarta? Eks Kepala Staff Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman kedapatan menghabiskan waktu luang bersama keluarga. Dia memilih untuk berkunjung ke Pekan Raya Jakarta (PRJ).
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Apa yang telah diraih oleh seluruh kelurahan di DKI Jakarta? Sebanyak 267 kelurahan yang berada di wilayah administratif DKI Jakarta kini telah sepenuhnya berpredikat sadar hukum.