Pimpinan sopir bus Lion Air akui anak buah keliru antar penumpang
Pimpinan dan seorang sopir dirumahkan karena kejadian itu.
Surat penyataan pimpinan sopir bus angkutan penumpang Lion Air yang mengakui kesalahan menyebar, Jumat (20/5). Sebab, akibat kebingungan anak buahnya mengenai informasi kedatangan pesawat, berujung kekeliruan pengantaran penumpang dari mancanegara.
Pimpinan sopir menangani pesawat Lion Air JT 161 Singapura-Jakarta, Abdullah, saat dihubungi membeberkan runutan kejadian. Namun, dia mengaku masih diperiksa petugas Polres Bandara Soekarno-Hatta.
Abdullah mengatakan, kekeliruan menyebabkan puluhan penumpang penerbangan internasional diturunkan di terminal kedatangan dalam negeri, berawal dari informasi kedatangan pesawat.
Dari kejadian itu, 16 penumpang terdiri dari 12 warga Indonesia dan empat warga asing, keluar bandara tanpa melewati pemeriksaan Imigrasi dan Bea Cukai.
"Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Abdullah, nomor ID 83102009, jabatan Group Leader GSE Lion, menerangkan bahwa telah terjadi kesalahan penurunan penumpang SIN JT 161 di T1B," demikian tulis Abdullah dalam suratnya.
Abdullah mengatakan, pada saat hari kejadian, tepatnya pukul 19.00 WIB, dia mengaku sudah menginformasikan kepada sopir bus penumpang dari Sari Indah, perusahaan rekanan Lion Air untuk bus pengangkut penumpang, soal kode lokasi pengangkutan penumpang pesawat dari Singapura di R54. Dia menyampaikan kedatangan penumpang pesawat Lion Air dari Padang dengan kode R56 kepada sopir bernama Bahar.
Selang beberapa menit setelahnya, Abdullah memberitahu kembali kepada sopir bernama Sudirman, karena penumpang pesawat dari Singapura ternyata turun di R51. Abdullah menitipkan pesan itu kepada Sudirman supaya diteruskan kepada sopir lainnya.
"Pada pukul 20.00 WIB, saya dapat info sopir Sari Indah, Bapak Leo, lewat telepon, bahwa penumpang sudah diturunkan di T1B, baru tanya 'ini penumpang Singapura atau Padang.' Yang standby di R51 atas nama Takim, staf Dedi. Setelah mendapat info, saya berusaha berkoordinasi ke pihak bravo untuk mengarahkan penumpang Singapura kembali ke neoplan untuk dibawa kembali ke T2 internasional," lanjut Abdullah.
Usai kejadian itu, Abdullah selaku pimpinan dan Bahar sebagai sopir bus yang salah menurunkan penumpang, dirumahkan oleh PT Lion Grup.
-
Kenapa pesawat Lion Air masuk bengkel? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Bagaimana cara Lion Air merawat pesawatnya? Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional. Setiap pesawat diperlakukan (penanganan) penuh perhatian dan ketelitian, mengikuti regulasi yang ketat industri penerbangan.
-
Kapan pesawat Lion Air masuk bengkel untuk perawatan? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Apa saja jenis perawatan yang dilakukan pada pesawat Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
-
Kapan Air Terjun Nyarai terbentuk? Di sini, kamu bisa menikmati gemuruh air dan kolamnya yang terbentuk sejak ratusan tahun lalu.
-
Bagaimana Lion Air Group dapat menjadi maskapai terbesar di Indonesia? Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
Baca juga:
Kemenhub mengaku tahu dari media sosial insiden Lion Air JT161
Warga Hongaria yang lolos imigrasi naik Lion Air masih hilang
Kasus AirAsia & Lion Air bukti keamanan bandara RI mengkhawatirkan
Kemenhub resmi bekukan ground handling Lion Air & AirAsia
Kemenhub dikritik tak tegas beri sanksi Lion Air
Lion Air tolak sanksi pembekuan groundhandling