Pintu masuk Taman Air Mancur Sri Baduga Purwakarta ditambah
Padatnya pengujung melebihi ekspektasi, yang awalnya yang hanya mencapai 30 ribu.
Membludaknya antusiasme masyarakat untuk menonton air mancur menari di Taman Sri Baduga, yang terletak di Jalan KK Singawinata, Purwakarta, memaksa pemerintah kabupaten setempat membangun pintu tambahan untuk memasuki area taman. Padatnya pengujung melebihi ekspektasi, yang awalnya yang hanya mencapai 30 ribu.
Berdasarkan data pada pihak penyelenggara peresmian, tak kurang dari 50 ribu pengunjung memadati bagian luar taman air mancur terbesar di Asia Tenggara itu saat diresmikan pembangunan tahap ketiganya, Sabtu (18/2) lalu.
Dalam rangka antisipasi kejadian yang tidak diinginkan, Pemkab setempat menambah dua pintu masuk di bagian timur dan dua pintu keluar di bagian barat. Seluruh pintu ini sudah dapat digunakan dalam waktu dekat.
"Kita tambah pintu masuknya, terutama untuk wanita hamil, lansia dan anak-anak juga untuk penyandang difabel," kata Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, Selasa (21/2).
Bukan hanya itu, untuk menambah keamanan dan kenyamanan pengunjung, Dedi menegaskan pihaknya sudah memberikan tugas penambahan personel penyelia kepada dinas terkait, dalam hal ini Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Purwakarta.
"Petugas penyedia pun kami tambah untuk pertunjukan air mancur ke depan, kita ingin pengunjung merasa aman dan nyaman saat menonton air mancur," katanya menambahkan.
Dalam kesempatan ini pun, pria yang selalu mengenakan pakaian khas Sunda itu menjawab permintaan terkait pembukaan Taman Air Mancur Sri Baduga setiap hari. Ia berujar, sengaja membuat jadwal pembukaan dalam rangka menjaga fasilitas di dalam taman.
Selain itu, langkah ini dia lakukan juga dalam upaya menghindari penggunaan ruang publik untuk aktifitas warga yang bersifat negatif.
"Harus komitmen lah untuk menjaga fasilitas di ruang publik, pagi dan sore kita buka, kita buka malam hari hanya pada malam minggu saja, malam lain kita tutup agar tidak digunakan untuk hal yang tidak semestinya," tegasnya.
Dia pun mengaku tidak ambil pusing terkait banyaknya komentar atas pembatasan waktu kunjungan ke taman-taman di Purwakarta.
"Kita kemarin pasang lampu baru, sudah ada tangan jahil yang mengambil, kalau warga mau taat aturan dengan penuh kesadaran, kami siap membukanya tanpa batas," pungkasnya.