Desa di Magelang Ini Punya Mata Air Abadi, Sumber Air Jernih Melimpah Muncul dari Dasar Kolam
Mata air itu dijaga kemurniannya oleh warga. Untuk bisa masuk ke sana, pengunjung masih dikenakan biaya masuk seikhlasnya

Mata air itu dijaga kemurniannya oleh warga. Untuk bisa masuk ke sana, pengunjung masih dikenakan biaya masuk seikhlasnya

Desa di Magelang Ini Punya Mata Air Abadi, Sumber Air Jernih Melimpah Muncul dari Dasar Kolam
Keberadaan mata air di suatu tempat menjadi anugerah tersendiri bagi warga sekitar karena kebutuhan air mereka otomatis terjamin.
Bagi petani, pengairan sawah mereka terjamin sepanjang tahun. Bagi rumah tangga, mereka tak perlu susah-susah membeli air bersih untuk kebutuhan sehari-hari seperti untuk minum, mandi, maupun mencuci.
Di Desa Treko, Kecamatan Mungkid, Magelang, terdapat sebuah mata air abadi yang sumber airnya melimpah dan jernih. Untuk bisa menuju ke sumber mata air ini, pengunjung harus melewati jalan setapak menurun, yang kalau musim hujan, kondisinya licin.


Video perjalanan menuju mata air abadi itu diunggah oleh kanal YouTube Cerita Desa Indonesia pada Sabtu (2/3).

Mata air tersebut dimanfaatkan warga sekitar untuk kebutuhan sehari-hari. Tampak pompa-pompa dipasang oleh warga tak jauh dari sumber mata air itu.
Foto: Youtube Cerita Desa Indonesia

Tepat di sebelahnya, sebuah kolam luas yang merupakan sumber mata air abadi bagi warga Desa Treko.
Foto: Youtube Cerita Desa Indonesia
Mata air itu dijaga kemurniannya. Siapapun yang berkunjung dilarang mandi di sana. Bila memasukkan kamera ke dalam kolam, akan tampak sumber air keluar dari dasar kolam.
Ini ditandai dari gumpalan pasir yang berterbangan di dalam kolam. Dari bawah pasir itulah air keluar dan terus mengisi kolam sehingga kolam tersebut tak pernah kehabisan air.

Pengunjung diperbolehkan berenang di aliran sungai kecil yang bersumber dari mata air tersebut. Sungai kecil itu airnya jernih, mengalir pelan ke bagian yang lebih rendah.
Kini, sumber mata air itu juga tengah dikembangkan untuk pariwisata. Beberapa warga mulai mendirikan bangunan sederhana untuk tempat mereka berjualan.
Ada juga warga yang menyediakan jasa sewa ban bagi pengunjung yang ingin menyusuri sungai kecil yang bersumber dari mata air tersebut. Untuk bisa masuk ke kawasan wisata itu, pengunjung masih dikenakan biaya masuk seikhlasnya.