Polda Lampung Ambil Sample Darah Diduga Keluarga Polisi Selamat saat Tsunami Aceh
Nantinya, setelah pemeriksaan asam deoksiribonukleat (DNA) pasien itu sudah keluar. Maka akan dikoordinasikan dengan Tim Dokpol Polda Aceh.
Tim Dokpol Polda Lampung mendatangi kediaman diduga keluarga Abrip Zainal Abidin Asep. Diketahui, dia ditemukan kembali setelah 17 tahun dinyatakan menghilang setelah Tsunami Aceh tahun 2004.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, kedatangan pihaknya itu untuk melakukan pengambilan sample darah dari pihak keluarga Asep yang berada di Natar.
-
Kapan Museum Tsunami di Banda Aceh didirikan? Museum Tsunami menjadi monumen untuk memperingati bencana tsunami yang melanda Aceh pada penghujung 2004.
-
Kapan gempa dan tsunami Aceh yang menghancurkan Rumah Sakit Umum Meuraxa? Peristiwa gempa dan tsunami Aceh pada 2004 masih terus dikenang sampai saat ini.
-
Kapan tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Mengapa Museum Tsunami Aceh dirancang dengan konsep seperti Rumoh Aceh? Museum ini berkonsep seperti Rumoh Aceh dan on escape hill dan secara gaya arsitektur mengedepankan nilai-nilai Islam, budaya lokal, dan abstraksi tsunami.
-
Kapan tsunami terjadi? Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air di bawah laut akibat pergeseran lempeng bumi, erupsi gunung berapi bawah laut, hingga jatuhnya meteor ke laut.
-
Di mana tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
"Pengambilan sample darah dari pihak keluarga Abrip Asep di Natar guna pencocokan DNA apakah identik dengan DNA Abrip Asep," kata Pandra dalam keterangannya, Minggu (21/3).
Setelah pemeriksaan asam deoksiribonukleat (DNA) pasien itu sudah keluar, maka akan dikoordinasikan dengan Tim Dokpol Polda Aceh.
"Setelah hasil DNA tersebut sudah keluar, tim dari Dokpol Polda Lampung akan berkoordinasi dengan Tim Dokpol Polda Aceh," jelasnya.
©2021 Merdeka.com
Diberitakan sebelumnya, beredar kabar seorang personel Brimob yang hilang saat tsunami pada tahun 2004 dan ditemukan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Banda Aceh. Anggota Brimob bernama Abrip Asep ditemukan, setelah dinyatakan menghilang sejak 17 tahun lalu dalam tragedi Tsunami Aceh.
Keberadaan Abrip Asep ini telah ditemukan oleh Bripka Indra dan rekannya saat mendatangi RSJ Zaenal Abidin Banda Aceh pada Rabu (17/3).
"Pasien yang diduga Abrip Zainal Abidin alias Asep mulai dirawat di rumah sakit itu sejak tahun 2009 lalu," ungkapnya.
"Dia dibawa tahun 2009 dari Sampoiniet, Aceh Jaya. Yang membawanya Kepala Desa, tapi sekarang sudah meninggal.
Pihak Sat Brimob Polda Lampung sudah berkoordinasi dengan keluarga Abrip Asep yang berada di desa Natar, Lampung Selatan untuk memberitahukan penemuan Abrip Asep di RSJ Banda Aceh," sambungnya.
Abrip Asep bertugas sebagai pasukan Bantuan Keamanan Operasional Brimob Resimen II Kedung Halang Bogor ke Polda Aceh. Ia bertugas sebagai Poskotis Brimob Peukan Banda Aceh pada tahun 2004. Saat tsunami terjadi, posko tempat Brimob Abrip Asep bertugas hancur bersama bangunan lain hingga rata dengan tanah.
RSJ dan Polda Aceh Periksa DNA Pasien Diduga Polisi Hilang saat Tsunami
Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Aceh bersama tim Dokter dan Kesehatan (Dokkes) Polda Aceh mulai memeriksa asam deoksiribonukleat (DNA) pasien yang diduga anggota Polri, yang sempat dinyatakan hilang saat tsunami Aceh 2004 silam.
"Hari ini teman-teman dari Dokkes Polda Aceh, Automatic Finger Print Identification System (Inafis) Polri, dan satuan Brimob Polda Aceh sudah melakukan pemeriksaan serta pengambilan sampel DNA pasien," kata Direktur RSJ Aceh dr Makhrozal, di Banda Aceh dilansir Antara, Kamis (18/3).
Ia menjelaskan sesuai koordinasi mereka dengan Polda Aceh melalui Dokkes, pemeriksaan sampel DNA pasien sudah dilakukan, kemudian sidik jari, serta tanda pengenal pada fisik pasien.
"Barang kali dari tubuh apakah pasien ada tanda-tanda yang bisa dikenali oleh keluarga atau teman-temannya," katanya.
Ia menyampaikan pasien yang sering disapa Zainal itu sudah dianggap sebagai pasien gelandangan mengingat setelah diantar salah seorang Kepala Desa dari Kecamatan Sampoineit Kabupaten Aceh Jaya 2009 lalu belum ada keluarga yang mengunjungi.
"Mau kita pulangkan juga tidak punya keluarga, sehingga pasien ini tetap berada di RSJ sampai saat, dan kondisinya baik, hanya saja belum bisa berkomunikasi dengan baik," kata Makhrozal.
Sementara itu, perwakilan Bidang Dokkes Polda Aceh yang hadir ke RSJ Aceh Kompol dr M Affandi menyebutkan sampel yang sudah diambil dari pasien yakni berupa darah vena dan "swab" mulut. Selanjutnya juga akan ada pengambilan sidik jari.
Selain itu, pihaknya juga telah mengambil data-data primer, data sekunder dari pasien sesuai prosedur DVI (Disaster Victim Identification). Selanjutnya sampel tersebut akan dibawa ke pusat laboratorium di Jakarta.
"Hasilnya sekitar dua minggu bisa keluar. Tes DNA sedang kita ambil sampelnya, nanti itu yang akan diperiksa sebagai bahan DNA-nya," katanya.
Untuk pemeriksaan fisiknya hanya dilihat tanda-tanda sekunder sehingga sampai saat ini belum dapat dipastikan apakah pasien tersebut merupakan anggota polisi yang hilang saat tsunami Aceh 2004 silam.
Baca juga:
RSJ dan Polda Aceh Periksa DNA Pasien Diduga Polisi Hilang saat Tsunami 2004
Hilang saat Tsunami Aceh, Pria Diduga Polisi Ini Ditemukan di Rumah Sakit Jiwa
Hilang saat Tsunami Aceh & Dinyatakan Wafat, Polisi Ini Ditemukan Hidup di RS Jiwa
Masjid Baiturrahman Aceh, Saksi Tsunami hingga Kemegahannya
Kisah Nyata Prajurit TNI Tersapu Tsunami Aceh, Istri & Anak Hilang Tak Pernah Ketemu