Polda Lampung Terapkan 'Delay System' Selama Arus Balik Lebaran di Pelabuhan Bakauheni
Namun, pelaksanaannya tetap bergantung pada volume kendaraan yang ada.

Menjelang arus balik Lebaran 2025, Kepolisian Daerah (Polda) Lampung telah menyiapkan berbagai strategi guna mengatasi kepadatan kendaraan di Pelabuhan Bakauheni.
Salah satu strategi utama yang bakal diterapkan nanti adalah skema Delay System, yang diharapkan dapat membantu mengurai arus lalu lintas.
- Catat! Ini Aturan Terbaru untuk Arus Balik di Pelabuhan Bakauheni
- Polda Lampung Sebar 3.000 Lebih Personel & Bangun 68 Pos Strategis Amankan Libur Nataru
- Polisi Ungkap Alasan Terapkan Delay System Daripada Contra Flow Urai Kemacetan ke Merak
- Penerapan Delaying System saat Arus Mudik Bikin Antrean Mobil 2 Kilometer di Pelabuhan Merak
Kapolda Lampung, Irjen Helmy Santika mengatakan, pihaknya telah siap mengawal para pemudik dalam perjalanan kembali ke daerah asal mereka.
“Dalam menghadapi arus balik, kami telah menyiapkan strategi Delay System. Namun, pelaksanaannya tetap bergantung pada volume kendaraan yang ada. Jika kepadatan masih dalam batas wajar, kami akan mengoptimalkan penggunaan kantong parkir di sekitar pelabuhan,” kata Helmy, Rabu (2/4).
Dia menjelaskan, penerapan Delay System pada tahun ini masih mengacu pada sistem yang telah diterapkan sebelumnya, dengan kategori indikator yang terdiri dari tiga tingkat yaitu hijau (green), kuning (yellow), dan merah (red).
“Indikator tersebut telah kami tetapkan sebagai acuan dalam pengaturan lalu lintas. Jika tingkat kepadatan mencapai kategori kuning, yang berarti antrean kendaraan telah mencapai Kilometer (KM) 4, maka Delay System akan diaktifkan," jelasnya.
"Kendaraan akan ditahan sementara di rest area serta kantong parkir atau buffer zone di jalur lintas tengah, timur, dan barat yang menuju Pelabuhan Bakauheni," sambungnya.
Ada Skrining Tiket
Selain itu, Polda Lampung bersama dengan pemangku kepentingan terkait juga menerapkan mekanisme skrining tiket di beberapa titik, termasuk di rest area Tol Lampung serta jalan lintas dan arteri.
Skrining ini bertujuan untuk membantu pemudik yang belum memiliki tiket penyeberangan.
“Skrining tiket telah dilakukan di beberapa rest area, seperti di KM 49 dan KM 20, serta di sejumlah jalan arteri. Proses ini telah dimulai sejak periode arus mudik, sehingga diharapkan dapat mempermudah masyarakat yang belum memiliki tiket,” ungkapnya.
Berdasarkan data dari PT ASDP Cabang Bakauheni Lampung Selatan, jumlah pemudik dari Pulau Jawa yang telah memasuki Pulau Sumatera melalui Pelabuhan Bakauheni dan Pelabuhan Wika tercatat sebanyak 933.804 orang.
Data ini dihimpun sejak H-10 hingga hari kedua perayaan Idulfitri 1446 Hijriah.Dengan strategi yang telah disiapkan, diharapkan arus balik Lebaran 2025 dapat berjalan dengan lancar, serta mampu mengurangi potensi kepadatan di Pelabuhan Bakauheni.