Polda Metro gandeng Microsoft perangi peredaran Windows bajakan
Indonesia di posisi ketiga setelah Amerika dan China, sebagai negara dengan sumber serangan dunia maya paling banyak.
Direktur Pembinaan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar (Kombes) Polisi Budi Widjanarko mengatakan, keamanan dunia maya telah menjadi ancaman nyata bagi masyarakat Indonesia. Salah satu penyebabnya lantaran jamaknya penggunaan sistem operasi komputer Windows bajakan.
Dia menambahkan, Indonesia berada di posisi ketiga setelah Amerika dan China, sebagai negara dengan sumber serangan dunia maya paling banyak di dunia.
"Berdasarkan hal itu, kami (Polda) menggandeng Microsoft sebagai salah satu produsen program komputer untuk menandatangani Memorandum of Understanding (MoU), untuk mendorong kesadaran dan perlindungan keamanan dunia maya bagi konsumen serta pelaku bisnis," kata Budi di gedung BEJ Sudirman, Jakarta, Rabu (17/12).
Lebih jauh Budi mengatakan, sesuai data International Data Center (IDC) pada tahun 2014, perusahaan-perusahaan di Asia Pasifik termasuk Indonesia telah menghabiskan USS 230 miliar untuk menyelesaikan masalah keamanan dan data pribadi yang disebabkan oleh serangan malware lantaran menggunakan perangkat palsu.
Dia menerangkan, perlindungan Hak Cipta telah diatur dalam UU Hak Cipta No. 28/2014 yang disahkan pada tanggal 16 Oktober.
"UU Hak Cipta itu juga melibatkan pemilik pusat perbelanjaan, manajemen mal serta pemilik hypermarket untuk melindungi konsumen di dunia maya, dengan memastikan pusat perbelanjaan mereka bebas dari toko yang menjual produk hasil bajakan," paparnya.
Dia juga mengatakan berdasarkan kerja sama dengan Microsoft tersebut, Polda akan melakukan sosialisasi ke masyarakat secara kemitraan dengan Microsoft.
"Melalui kemitraan kami dengan Microsoft kami berkomitmen untuk membantu masyarakat dan institusi untuk semakin sadar akan pentingnya keamanan secara online," pungkasnya.