Wejangan Jenderal Bintang Satu di Polda Metro buat Barisan Pasukan Polisi Pengamanan TPS
Polda Metro Jaya gelar pasukan pengamanan Tempat Pemungutan Suara (TPS) jelang hari pencoblosan
Polda Metro Jaya gelar pasukan pengamanan Tempat Pemungutan Suara (TPS) jelang hari pencoblosan
Wejangan Jenderal Bintang Satu di Polda Metro buat Barisan Pasukan Polisi Pengamanan TPS
Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Suyudi Ario Seto mengingatkan kepada seluruh personel dalam pasukan BKO pengamanan Tempat Pemungutan Suara (TPS), agar bertugas dengan baik selama hari pencoblosan 14 Februari.
Pesan itu disampaikan Suyudi kepada 11.385 personel yang akan disebar di 12 Polres wilayah hukum Polda Metro Jaya (Jakarta dan sekitarnya), saat apel gelar pasukan, Selasa (30/1).
"Pahami kerawanan dan potensi gangguan di setiap lokasi TPS tersebut. Koordinasi selalu dengan petugas di TPS jangan lakukan langkah-langkah yang kontraproduktif yang dapat menyudutkan institusi," kata Suyudi saat berikan amanat.
Selain itu, Suyudi juga berpesan agar seluruh personel yang bertugas selalu bisa menjaga netralitas.
Jangan lengah, dan selalu jauhi tindakan apapun yang bisa mengundang kecurigaan.
"Hindari juga tempat yang sekiranya adalah bagian dari unsur pemenangan salah satu paslon. Cermati dimana anggota sekalian menginap atau sekedar duduk minum kopi dan jangan bicara yang mengarahkan dukungan atau menjatuhkan elektabilitas salah satu paslon atau parpol,"
kata Jenderal Bintang Satu ini.
"Semoga pemungutan dan perhitungan suara di wilayah hukum Polda Metro Jaya senantiasa aman dan damai," tambahnya.
Diketahui jika 11.385 personel nantinya akan disebar bertugas mengamankan proses pemungutan dan perhitungan suara di 65.495 TPS. Dimana terbagi dalam 3 kategori TPS kurang rawan
63.854, TPS Rawan 1.548, dan TPS Sangat Rawan 53.
"Saya ingatkan untuk benar-benar serius menjalankan tugas dan tanggung jawab di TPS. Karena kalau pemilu tidak sukses, itu adalah salah kita semua sebagai stakeholder dalam mengawal pesta demokrasi 2024," imbuhnya.
Jangan Tinggalkan TPS
Di sisi lain, Jenderal Bintang Satu itu juga berbagi cerita ketika dirinya kala 2012 menjabat sebagai Kapolsek Penjaringan harus ikut beristirahat dan menginap di sekolah agar tidak jauh dari lokasi TPS yang dikawalnya.
"Kapolsek, saya masih ingat betul itu. Jadi rekan-rekan jangan berharap bisa tidur atau bermalam di tempat yang enak. Belum tentu. Ya, hati-hati jangan sampai salah beristirahat. Jangan sampai nanti keberadaan kita disitu digoreng seolah- olah kita memihak," tuturnya.
"Dan jangan ada yang jauh-jauh dari TPS, mentang-mentang wah ini jauh ini wilayahnya saya ga akan dicek, siapa bilang. Saya sudah perintahkan Kabid Propam untuk pengaturan pengecekan keberadaan anggota di semua TPS," tambahnya.
Suyudi mengingatkan kepada anggota yang melanggar karena meninggalkan lokasi TPS, harus siap dengan konsekuensi hukuman yang berat. Karena telah menjadi kewajiban bagi personel mengamankan TPS sampai selesai.
"Saya wanti-wanti jangan sampai satu anggota pun yang menghilang atau meninggalkan dari zona TPS, misalnya ada TPS 21 jakarta Utara wilayah Koja ada yg tidur di hotel, itu kami amankan," kata dia.