Berkas Perkara Belum Lengkap, Polda Metro akan Periksa Lagi Firli Bahuri
Pemeriksaan dilakukan untuk mengambil keterangan tambahan.
Polda Metro juga telah meminta agar penyidik kembali memeriksa sejumlah keterangan saksi.
Berkas Perkara Belum Lengkap, Polda Metro akan Periksa Lagi Firli Bahuri
Polda Metro Jaya membuka peluang kembali memeriksa mantan Ketua KPK, Firli Bahuri terkait kasus dugaan pemerasan kepada mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL). Pemeriksaan dilakukan untuk mengambil keterangan tambahan.
"Masih diperlukan keterangan tambahan tersangka FB," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak kepada wartawan, Jumat (5/1).
Selain Firli, Ade Safri juga telah meminta agar penyidik kembali memeriksa sejumlah keterangan saksi. Baik yang sudah pernah diperiksa hingga saksi baru dalam kasus tersebut.
Keterangan mereka diperlukan, guna melengkapi berkas perkara kasus pemerasan yang dikembalikan Jaksa Penuntut Umum (JPU). Pengembangan berkas tersebut lantaran dianggap belum lengkap atau P-19.
"Kita tindak lanjuti dengan pembuatan rencana pemeriksaan tambahan maupun pemeriksaan saksi baru untuk pemenuhan petunjuk P-19 dari JPU pada Kantor Kejati DKI Jakarta," tuturnya.
Meski begitu, Ade Safri tidak merinci kapan jadwal pemeriksaan terhadap Firli hingga saksi-saksi lain.
Firli Bahuri telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pemerasan mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo.
Saat ini, Firli tengah mengajukan saksi meringankan kepada penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.
Pengajuan saksi ini dilakukan setelah, gugatan praperadilan yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan atas penetapan tersangka diputuskan ditolak oleh Hakim tunggal Imelda Herawati.
Dugaan Firli memeras SYL mencuat setelah beredar catatan tulisan tangan yang menjelaskan soal kronologi pemerasan pada 2022.
Dalam kronologi disebutkan, pada Juni 2022 Irwan yang diduga representasi Firli menyampaikan kepada SYL berkaitan dengan akan adanya tim lembaga antirasuah yang masuk ke Kementerian Pertanian untuk menyelidiki dugaan korupsi.
Kemudian Irwan mengatur pertemuan SYL dengan Firli. Irwan sempat mendatangi rumah dinas SYL yang menyampaikan permintaan dana dari Firli.
Namun SYL hanya menyanggupi Rp1 miliar yang diubah ke dalam bentuk dollar Singapura.
Singkat cerita, pada Desember 2022, pertemuan antara SYL bersama ajudannya bernama Panji dengan Firli dijadwalkan terjadi di lapangan bulu tangkis Mangga Besar.
SYL sempat berbincang dengan Firli di pinggir lapangan. Namun saat hendak pulang itulah, uang Rp1 miliar diberikan ajudan SYL kepada ajudan Firli.