Polda Riau tangkap pengedar narkoba bungkus 38 kg sabu dalam bungkus abon
Pelaku mengaku akan diberi upah Rp 400 juta jika upaya penyelundupan barang haram ini berhasil dilakukan. Saat ini polisi terus upayakan pengembangan dan pendalaman tentu juga berkoordinasi dengan Polda daerah lain.
Jajaran Polda Riau menggagalkan penyelundupan narkoba jenis sabu dan ekstasi dengan 4 tersangka dan barang bukti 38 kilogram sabu serta 68.070 butir ekstasi. Sebuah mobil sedan Camry turut disita polisi.
Kapolda Riau Irjen Widodo Eko Prihastopo mengatakan, keempat pelaku yaitu MK, MS, FZ dan RA. Dia menyebutkan, ini merupakan hasil yang cukup besar di wilayahnya. Penangkapan dilakukan polisi ini di tiga tempat kejadian perkara yang berbeda.
-
Di mana penangkapan kelima tersangka kasus narkoba terjadi? Dia mengatakan rute patroli di Sunggal, yakni Jalan KM 19,5 Kampung Lalang , Jalan PDAM Tirtanadi, Jalan Sunggal dan Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11, Medan.
-
Apa yang terjadi jika seseorang kecanduan narkoba? Bukan hanya itu, narkoba bisa menimbulkan ketergantungan atau adiksi alias kecanduan yang berujung mengancam nyawa penggunanya.
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.
-
Bagaimana narasi Prabowo menolak Kaesang menyebar? Beredar sebuah video bernarasikan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta.Video yang diunggah akun YouTube ONE NATION pada 6 Juni 2024, bernarasi; TEPAT MALAM JUMAT:bangbang:PRABOWO MELAWAN PERINTAH JKW, TOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKIKABAR MENGGEMPARKANPRABOWO LAWAN PERINTAH JKWTOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKI
-
Bagaimana polisi menangani kasus narkoba di Makassar? Doli mengaku, menjelang tahun baru 2024 pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap lokasi atau titik rawan peredaran narkotika di Makassar."Tentunya kita sudah mulai melaksanakan operasi dan gencar-gencar kita gelar razia di tempat-tempat yang sudah kita mapping di Makassar raya, dan di tempat hiburan juga kita gelar jelang tahun baru," terang Doli.
"Pertama di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, lalu di Jalan Arifin Ahmad Pekanbaru, kemudian pengungkapan di Dumai," ujar Widodo, dalam jumpa pers di kantornya, Kamis (25/10).
Widodo menyebutkan, para pelaku menggunakan modus baru dalam mengedarkan narkoba. Yakni dengan cara sabu dibungkus dalam kemasan teh berwarna hijau. Selain pelaku juga menggunakan kemasan produk makanan jenis abon.
"Untuk modus pelaku menggunakan kemasan abon ini, kita pastikan barangnya bukan diproduksi di Riau. Kita menduga pelaku merupakan jaringan terbesar di Indonesia," ucapnya.
Di tempat yang sama, Direktur Resnarkoba Polda Riau Kombes Hariyono mengatakan, merupakan pengungkapan tiga kasus yang berbeda. Untuk penangkapan di Dumai pihaknya meringkus pelaku RM dengan barang bukti sebanyak 5 kilogram sabu.
"Pelaku RM sudah 2 kali menjalankan aksi ini. Aksi pertama pelaku diupah sebesar Rp 25 juta dengan jumlah narkoba yang cukup besar. Kemudian ini aksi keduanya kita gagalkan," katanya.
Sementara lokasi penangkapan di Pekanbaru tepatnya di jalan Arifin Akhmad dengan tersangka FZ. Dari tangan FZ polisi mengamankan 20 kilogram sabu dan 20 ribu butir pil ekstasi.
Modusnya pelaku yang datang dari wilayah Medan, Sumut sesampai di terminal Akap Payung Sekaki kemudian dijemput dengan orang yang tak dikenal dan kemudian dibawa mutar-mutar Pekanbaru menggunakan sepeda motor.
"Mobil ditinggal dengan keadaan mesin harus menyala. Nah saat itulah, pelaku lain kemudian memasukkan narkoba ke dalam mobil jenis Camry yang dikendarai FZ," paparnya.
Menurut keterangan tersangka, Ia tidak kenal dengan orang yang memasukkan narkoba tersebut. Namun ini jaringan terputus, sehingga kita sulit melakukan pengembangan lagi. "Tersangka mebgaku baru kali pertama melakukan pekerjaan ini," kata dia.
Selanjutnya, Polresta Pekanbaru bersama petugas Avsec dimana pihaknya awalnya mengamankan sekitar 40 gram narkoba jenis sabu yang disembunyikan dalam pembalut wanita digunakan pelaku MK.
"Setelah mengamankan MK, kita kembali melakukan pengembangan dan berhasil menangkap rekan pelaku berinisial MS di salah satu hotel di Pekanbaru," ujar Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Susanto.
Di hotel itu, polisi menemukan 1 paket sedang yang diduga berisikan sabu dan 1 paket sedang diduga berisikan 70 butir pil ekstasi logo Instagram yang ditemukan di tas selempang milik tersangka.
Setelah ditemukan barang bukti awal dari badan tersangka maka dilakukan kembali interogasi kepada tersangka. Dia mengakui ada lagi barang bukti di tas ransel warna hitam dan travel bag warna juning yang berisikan 40 bungkus dalam kemasan abon.
"Dari 40 bungkus tersebut 22 bungkus berisi sabu dan 18 bungkus berisi pil ekstasi. Jadi total barang bukti sekitar 18.070 butir ekstasi dan 8,8 kilogram sabu,"
Pelaku mengaku akan diberi upah Rp 400 juta jika upaya penyelundupan barang haram ini berhasil dilakukan. Saat ini polisi terus upayakan pengembangan dan pendalaman tentu juga berkoordinasi dengan Polda daerah lain.
"Sementara kemasan itu diproduksi di Surabaya yang memang khusus dibuat untuk mengedarkan narkoba," tutupnya.
Baca juga:
Polisi bongkar sindikat penjual liquid vape mengandung narkoba di medsos
Polda Metro bekuk penjual narkoba liquid vape via media sosial
Peredaran biskuit narkoba di Surabaya terbongkar, begini modus tersangka
Sabu dan ganja orderan napi Rutan Makassar dimusnahkan
Anggota Satpol PP di Kendal transaksi sabu pakai motor dinas dan berseragam
Edarkan narkoba, anggota Satpol PP dapat sabu dari napi di Lapas Kedungpane