Polda Sumsel Antisipasi Tindak Kriminal saat Arus Mudik dan Balik Lebaran 2023
Kepolisian Daerah Sumatera Selatan memperkirakan angka kriminalitas, pelanggaran, dan kecelakaan berpotensi meningkat saat arus mudik dan balik Lebaran tahun ini. Untuk mengantisipasinya, dilakukan pencegahan sedini mungkin.
Kepolisian Daerah Sumatera Selatan memperkirakan angka kriminalitas, pelanggaran, dan kecelakaan berpotensi meningkat saat arus mudik dan balik Lebaran tahun ini. Untuk mengantisipasinya, dilakukan pencegahan sedini mungkin.
Upaya pencegahan itu menjadi materi dalam latihan Operasi Ketupat Musi 2023 di Mapolda Sumsel, Rabu (12/4).
-
Di mana tengkorak-tengkorak dengan tanda operasi rumit itu ditemukan? Ahli antropologi menemukan tengkorak kuno di wilayah Paliokastro di pulau Thasos, Yunani.
-
Kapan tengkorak-tengkorak dengan tanda operasi itu berasal? Tengkorak ini berasal dari periode Bizantium awal (abad ke-4 hingga ke-7 Masehi).
-
Kapan puncak arus mudik diperkirakan terjadi? "Kemudian dari data yang kami dapatkan sampai sejauh ini puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada H-4 Lebaran, ada sekitar 125 ribu penumpang kereta api saat ini yang sudah membeli di H-4 tersebut," katanya seperti dilansir dari Antara.
-
Siapa yang melakukan operasi pada tengkorak Mesir Kuno tersebut? Di balik penemuan ini, para peneliti tidak tahu apakah dokter yang melakukan operasi memotong tengkorak tersebut ketika pasien masih hidup (dalam rangka pengobatan) atau beberapa saat setelah kematiannya untuk proses otopsi terkait kanker.
-
Kenapa orang Indonesia melakukan mudik? Momentum Lebaran dipandang baik untuk merajut silaturrahim dengan sanak saudara membuat tradisi mudik awet hingga kini.
Karo Ops Polda Sumsel Kombes Pol Kamaruddin mengatakan, pelatihan bertujuan untuk menyegarkan kembali dan memberi keterampilan aktual kepada para pelaksana operasi di lapangan sehingga mampu dan memahami dalam melaksanakan tugasnya mengamankan Ramadan dan Idulfitri 1444 H.
Kamaruddin mengatakan, ancaman itu berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) dalam merayakan Idulfitri. "Operasi ini bertujuan memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat," ucapnya.
Dia menjelaskan, Idulfitri merupakan momen penting dan religius yang telah menjadi budaya dalam masyarakat bangsa Indonesia pada umumnya. Fenomena ini membawa implikasi pada peningkatan dinamika sosial yang ditandai dengan meningkatnya mobilitas orang dan barang yang cukup tinggi.
"Juga tidak menutup kemungkinan naiknya angka kriminalitas, pelanggaran, dan kecelakaan lalu lintas," ujarnya.
Berdasarkan analisa dan evaluasi Operasi Ketupat dan mencermati perkembangan situasi nasional saat ini, kata dia, beberapa potensi perlu menjadi perhatian. Yakni meningkatnya mobilitas manusia, barang, dan kendaraan yang berpotensi menimbulkan kemacetan dan kecelakaan lalu lintas.
Kemudian kondisi sarana dan prasarana transportasi darat laut dan udara yang belum sepenuhnya siap menerima lonjakan arus penumpang yang berpotensi menimbulkan kecelakaan. Terakhir meningkatnya kebutuhan sembako dan bahan bakar minyak disebabkan meningkatnya permintaan dan terbatasnya stok.
"Karena terganggunya distribusi dan penimbunan yang dilakukan spekulan, kemudian meningkatnya kuantitas dan kualitas tindak kejahatan yang disebabkan naiknya kebutuhan pada hari raya," pungkasnya.
(mdk/yan)