Polda Sumut siapkan 13 ribu personel amankan Pilpres dan Pileg 2019
Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Agus Andrianto mengatakan, akan menurunkan 13 ribu personel untuk mengamankan rangkaian pelaksanaan Pilpres dan Pileg hingga April 2019 mendatang.
Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Agus Andrianto mengatakan, akan menurunkan 13 ribu personel untuk mengamankan rangkaian pelaksanaan Pilpres dan Pileg hingga April 2019 mendatang.
"Jumlah ada 13 ribu lebih, 2/3 kekuatan ditambah 1/3 kekuatan TNI yang stand by on call sewaktu-waktu diperlukan memback up Polda Sumut dalam menghadapi Pileg dan Pilpres 2018/2019," kata Agus di Mapolda Sumut, Medan, Selasa (24/9).
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Apa yang menjadi fokus utama Pemilu 2019? Pemilu 2019 ini menjadi salah satu pemilu tersukses dalam sejarah Indonesia.Pemilu ini memiliki tingkat partisipasi pemilih yang sangat tinggi. Joko Widodo dan Ma'ruf Amin berhasil memenangkan pemilu.
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
Dia pun mengaku, formasi yang akan digunakan nanti sesuai dengan dari arahan Kapolri Jenderal Tito Karnavian pada waktu memimpin apel Mantap Brata di Lapangan silang Monas, Jakarta Pusat, Senin (18/9) lalu.
Kita mengikuti rencana operasi yang dilaksanakan oleh Mabes Polri, kita jabarkan di dalam operasi Mantap Brata toba 2018/2019 di mana setiap tahapan pasti ada kerawanan, setiap kerawanan kita petakan kemudian kita lakukan langkah-langkah melalui seluruh satgas operasi yang dituangkan di dalam struktur organisasi Mantap Brata 2018," ujarnya.
Seperti diketahui, Kapolri Jendral Tito Karnavian mengatakan TNI-Polri memiliki cukup pengalaman menangani Pemilu tingkat nasional. Namun, menurutnya, Pemilu 2019 membutuhkan penanganan ekstra dibanding tahun sebelumnya.
"Kita memprediksi, kompetisi dalam rangka kontestasi ini akan terjadi di tingkat nasional dan dapil di daerah masing-masing. Bahkan di daerah tertentu kompetisi di satu partai pun ada karena nomor urut. Oleh karena itu kerawanannya selain nasional, ada di daerah dapil masing-masing," kata Tito dalam pidatonya di Monas, Jakarta Pusat, Selasa (18/9).
Operasi Mantap Brata 2019 dilaksanakan selama 397 hari mulai dari 20 September 2018 sampai dengan Oktober 2019. Sebanyak 300 ribu personel TNI Polri dilibatkan dan disebar di seluruh daerah.
"TNI-Polri yang memiliki organisasi yang sangat ekstensif sampai ke daerah-daerah dengan jumlah personel besar, memiliki alutsista, dan memiliki tugas menjaga keutuhan NKRI tentu memiliki tujuan besar. Dari sudut pandang keamanan, kontestasi ini membelah masyarakat menjadi pilihan-pilihan dan akan berpotensi (konflik)," jelas dia.
Baca juga:
Para istri jadi caleg, pejabat di Manado disurati Bawaslu agar netral
AHY sebut SBY gunakan haknya walk out dari kampanye damai
TNI-Polri rumuskan konsep untuk jamin Pemilu 2019 berjalan aman & kondusif
ICW: Tak ada upaya memiskinkan koruptor di Indonesia
Bawaslu ingatkan kepala daerah jadi timses harus cuti kerja
Pileg dinilai lebih rawan dibandingkan Pilpres 2019