Polisi Bandara Soetta gagalkan penyelundupan ribuan peluru ke Papua
Ribuan amunisi yang dikirim melalui kargo dikembalikan ke Unit Sendak Polda Metro Jaya.
Pengiriman 2.952 peluru berbagai ukuran tanpa disertai dokumen resmi tujuan Jayapura Papua berhasil digagalkan. Ribuan amunisi yang dikirim melalui kargo dikembalikan ke Unit Sendak Polda Metro Jaya.
Kapolres Metro Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Kombes Pol CH Patoppoi membenarkan hal tersebut. Menurutnya, paket amunisi milik satuan Brimob Polda Papua itu dikirim melalui jalur protokol Cendrawasih TNI menggunakan Pesawat GA 656 pukul 23.30 WIB, Senin (24/8).
"Namun, karena pengirimannya melalui kargo ada prosedurnya," katanya.
Paket amunisi terdiri dari peluru kaliber 38 SP sebanyak 575 butir, kaliber 7.62 x 51mm sebanyak 1.000 butir, kaliber 9 x 19 mm sebanyak 500 butir, kaliber 5.56 x 45 mm sebanyak 877 butir.
"Karena kurang dokumen itu paket kami kembalikan ke Unit Sendak Polda Metro Jaya, barang akan kembali dikirim jika persyaratannya telah terpenuhi," kata Patoppoi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pengiriman amunisi ini terendus ketika karyawan PT Dima Cargo Kunciran Tangerang bernama M Sumadi mengurus pengiriman amunisi tersebut di kargo Bandara Soekarno-Hatta.
Pengiriman ini atas perintah seorang petugas bernama Komeng alias Komarudin (protokol Cendrawasih TNI).
Amunisi tersebut rencana akan diterima oleh anggota Polda Papua Barat pukul 13.00 WIB.
Dua polisi yang bertugas menanyakan dokumen pengiriman amunisi kepada Sumadi, yang sedang melakukan paking amunisi untuk dikirim ke Jayapura.
Namun, Sumadi tidak dapat menunjukkan. Selanjutnya, Sumadi digelandang ke Sat Intelkam Polres Bandara Soekarno-Hatta untuk diperiksa.