Polisi Bantah Guru yang Ditembak KKB Mata-mata: Modus Agar Didukung Publik
Penembakan terhadap dua guru oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Sabinus Waker, yang dituduh sebagai mata-mata aparat hanyalah modus KKB untuk menutupi kejahatannya. Kedua korban diketahui atas nama Oktovianus Rayo dan Yonatan Renden.
Penembakan terhadap dua guru oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Sabinus Waker, yang dituduh sebagai mata-mata aparat hanyalah modus KKB untuk menutupi kejahatannya. Kedua korban diketahui atas nama Oktovianus Rayo dan Yonatan Renden.
"Itu hanya modus KKB. Di sini mereka sering mengancam kios-kios pendatang untuk menyerahkan uang Rp20 juta per kios," ujar salah seorang berinisial RS, Sabtu (10/4).
-
Di mana penganiayaan terhadap anggota KKB terjadi? Di Puncak Jaya, khususnya di daerah Ilaga, Gome, dimana TKP itu terjadi (penyiksaan). Kita akan usut tuntas masalah ini. Apapun yang terjadi disana akan menjadi bahan untuk proses hukum nanti,” kata Izak saat jumpa pers di Jakarta, Senin (25/4).
-
Kenapa prajurit TNI menganiaya anggota KKB? Penyiksaan itu dilakukan prajurit TNI diduga kesal atas sikap Denius Kogoya yang ingin menebar teror membakar puskesmas kala itu.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Apa yang dilakukan prajurit TNI kepada anggota KKB? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Apa jabatan sahabat Irjen Pol Krishna Murti di PBB? Saat ini beliau sudah jadi Kepala Polisi PBB dan saya jadi Kadiv Hubungan Internasional Polri," ungkapnya.
-
Kapan Daerah Istimewa Kalimantan Barat (DIKB) dibentuk? Dilansir dari kanal YouTube Bimo K.A, Daerah Istimewa Kalimantan Barat terbentuk pada tahun 1946.
Sementara itu, Kepala Humas Satgas Nemangkawi Kombes M. Iqbal Alqudussy mengatakan, Oktavianus dan Yonatan hanya menjalankan tugas sebagai guru dengan niat mulia mencerdaskan anak-anak Kabupaten Puncak, Papua. Tidak ada bukti kedua guru tersebut sebagai mata-mata aparat.
"Siapapun yang punya hati nurani pasti tidak akan membenarkan penembakan keji tersebut. Saya sebagai manusia sangat berduka dan prihatin terhadap keluarga almarhum," kata Iqbal.
Logistik KKB, papar Iqbal, semakin tergantung pada hasil pemerasan ke warga. Kini, KKB juga tidak lagi kebagian dana Otonomi Khusus sejak ada larangan tegas dari Kementerian Dalam Negeri kepada Pemerintah Daerah untuk tidak menyalahgunakan Dana Otsus Papua.
"Mereka ini juga pintar memanfaatkan media. Setelah eksekusi korban. Lalu update ke media sosial sebagai sebuah kebanggaan dengan menggiring informasi seolah-olah tindakan mereka sudah benar untuk mencari dukungan publik," jelasnya.
Diketahui, peristiwa penembakan oleh KKB terhadap warga bisa mengancam nyawa siapapun. Peristiwa serupa pernah juga terjadi tepatnya pada 22 Mei 2020, ada tenaga medis yang sedang menangani Covid 19, ditembak karena dilabeli intel aparat oleh KKB.
(mdk/rnd)