Polisi Banting Demonstran Mahasiswa hingga Kejang, Polda Banten Minta Maaf
Kepolisian Daerah Banten dan Polresta Tangerang menyampaikan permohonan maaf kepada Muhamad Faris Amrullah (21), mahasiswa pendemo yang dibanting aparat dengan keras, saat melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati Tangerang, Rabu (13/10).
Kepolisian Daerah Banten dan Polresta Tangerang menyampaikan permohonan maaf kepada Muhamad Faris Amrullah (21), mahasiswa pendemo yang dibanting aparat dengan keras, saat melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati Tangerang, Rabu (13/10).
"Berkaitan dengan penanganan aksi unjuk rasa yang viral. Yang pertama Polda Banten meminta maaf dan Polresta Tangerang juga meminta maaf kepada MFA (Muhamad Faris Amrullah) usia 21 tahun, yang mengalami tindakan kekerasan oleh oknum pengamanan aksi unjuk rasa di depan gedung Pemerintah Kabupaten Tangerang," ujar Kapolresta Tangerang Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro didampingi Kabid Propam Polda Banten di Mapolresta Tangerang, Rabu (13/10) malam.
-
Bagaimana polisi mengurai kemacetan akibat demo buruh? Polisi saat ini sudah melakukan rekayasa lalu lintas.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Kapan aksi demo terjadi? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Di mana polisi tersebut disekap? Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Kompol Rio Mikael Tobing, menjelaskan percobaan pembunuhan terhadap korban anggota Polri terjadi di Jalan Tol Tanah Tinggi, Batu Ceper, Kota Tangerang, terjadi pada Rabu (18/10) silam.
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
Dalam permintaan maafnya, Wahyu menegaskan kalau MFA telah mendapat penanganan medis dengan diberikan obat-obatan. Dia telah diizinkan pulang.
"Kedua kami juga memastikan kesehatan yang bersangkutan langsung dibawa berobat ke rumah sakit dan langsung bertemu dengan dokter yang bertanggung jawab menangani pasien. Sudah dilakukan pengecekan tubuh dan rontgen thorax dengan kesimpulan awal bahwa pemeriksaan fisik baik, dengan suhu 36,5 derajat dan sudah diberikan obat-obatan dan vitamin. Hasil rontgen lengkap besok akan diambil dan tadi disaksikan dengan rekan sesama Himata (Himpunan Mahasiswa Tangerang)," jelasnya.
Wahyu menegaskan saat ini MFA didampingi orang tuanya juga telah ditemui Kapolda Banten untuk menyampaikan permohonan maaf langsung kepada korban.
"Kemudian saat ini sudah didampingi orang tua di Polresta Tangerang dan sudah bertemu dengan Kapolda untuk kami memohon maaf terhadap orang tua dan korban," jelas Wahyu.
Sebelumnya diberitakan, demo mahasiswa Tangerang, berujung ricuh dengan aparat. Dalam satu adegan, seorang pendemo dibanting petugas hingga kejang-kejang.
Baca juga:
Selain Minta Maaf, Brigadir NP yang Banting Mahasiswa akan Bertanggung Jawab
Polisi Banting Mahasiswa Diperiksa Propam Meski Sudah Minta Maaf ke Korban
BEM Tangerang Raya Kecam Aksi Polisi Banting Demonstran Mahasiswa
Periksa Polisi Viral Banting Pendemo, Propam Jemput Bola ke Polda Banten
DPR Desak Kapolri Sanksi Polisi Pembanting Pendemo di Tangerang
Jika Terbukti Melanggar SOP, Polisi yang Banting Pendemo akan Disanksi Tegas
Demonstran Mahasiswa Kejang-Kejang Usai Dibanting Polisi akan Dibawa Berobat
Demo Mahasiswa Tangerang Berujung Ricuh dengan Aparat, Seorang Pendemo Kejang-Kejang