Polisi benarkan sipil inisial IH tertangkap razia narkoba oleh TNI
Dari operasi itu dilakukan penggeledahan di dua rumah anggota TNI.
Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) melakukan penggeledahan terhadap anggotanya yang diduga memakai narkoba. Dalam razia diamankan anggota TNI, Polri dan warga sipil.
Operasi digelar di Perumahan Kostrad Tanah Kusir, Jalan Darma Putra 3 oleh Tim Yonintel Kostrad dan Pom Kostrad Asintel Kaskostrad. Razia dilakukan 21 Februari lalu.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes M Iqbal mengatakan operasi itu merupakan kegiatan internal dari Kostrad. Dari operasi itu dilakukan penggeledahan di dua rumah anggota TNI.
"Ada beberapa anggota TNI yang terindikasi diduga menggunakan narkoba menyebut juga ada oknum polisi, dan salah satu tadi IH. Masih kita dalami. Kami akan bekerjasama dengan teman Kostrad, BNN mengusut informasi ini," katanya, Rabu (24/2).
Selanjutnya, kata Iqbal, mereka yang terbukti akan ditindak tegas. "Jelas siapa pun di negara ini yang terbukti melanggar hukum pidana kita akan lakukan proses hukum," tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Penerangan Komando Strategis Angkatan Darat (Kapen Kostrad) Kolonel TNI Heru Dwi Wardhana menyatakan TNI gencar melakukan pemberantasan narkoba. Dalam razia itu dia menyebut ada seorang politisi yang diamankan. Namun Heru enggak membeberkan identitasnya.
"Untuk orang luar, oknum Polri dan sipil plus politisi diserahkan ke polisi atau BNN," lanjut dia.
Ramai dikabarkan warga inisial IH itu merupakan salah satu politikus dari PPP. Ketua Fraksi PPP Hasrul Azwar mengaku telah mendapat informasi tersebut. Namun, pihaknya mengaku kesulitan mengonfirmasi orang bersangkutan.
"Kami akan telusuri apakah sebagai pemakai atau apa. Kami sekarang berupaya mencari beliau. Belum bisa dihubungi. Handphone-nya nonaktif, di mana keberadaan beliau masih penuh misteri. Di rumahnya tidak ada orangnya. Kami cari ke tahanan juga belum ketemu," kata Azwar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/2).
Sementara itu, Wakil Sekjen PPP kubu Romahurmuziy (Romi), Arsul Sani juga mengakui telah mendapatkan info tersebut.
"Ini info yang kami dapat ada operasi penegak hukum di kompleks militer yang tentu di situ ada pengamanan dan penetapan," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa.