Polisi bongkar makam anak punk Sukoharjo yang tewas dikeroyok temannya
Polisi bongkar makam anak punk Sukoharjo yang tewas dikeroyok temannya. Kasatreskrim Polres Sukoharjo, AKP Rifeld Constantine Baba mengatakan, usai pembongkaran, jenazah korban langsung dibawa ke RSUD Dr Moewardi Solo untuk keperluan autopsi. Setelah selesai jenazah langsung dimakamkan lagi.
Petugas Polres Sukoharjo membongkar makam Andi Parilian (22), anggota komunitas punk yang tewas dianiaya oleh 6 temannya, sepekan lalu. Pembongkaran mayat pemuda asal Desa Langenharjo, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, diperlukan untuk keperluan autopsi.
Kasatreskrim Polres Sukoharjo, AKP Rifeld Constantine Baba mengatakan, usai pembongkaran, jenazah korban langsung dibawa ke RSUD Dr Moewardi Solo untuk keperluan autopsi. Setelah selesai jenazah langsung dimakamkan lagi.
"Pembongkaran ini kami lakukan untuk autopsi dan melengkapi berkas penyelidikan yang sedang kami lakukan," ujar dia, Selasa (10/10).
Rifeld mengemukakan, pembongkaran ini sempat mendapat penolakan dari keluarga korban. Namun setelah diberi penjelasan bahwa dibutuhkan untuk melengkapi data penyelidikan, akhirnya autopsi bisa dilakukan.
"Keluarga korban awalnya menolak, karena masih merasa sedih, namun setelah diberikan pemahaman, akhirnya diizinkan," jelasnya.
Pembongkaran makam melibatkan puluhan aparat gabungan Polisi dan TNI. Mereka berjaga di sekitar makam Desa Grogol, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Andi Aprilian ditemukan tewas di rumahnya pada (2/10) lalu. Andi meninggal dunia diduga akibat dianiaya 7 temannya setelah dituduh menjual handphone curian kepada salah satu tersangka.
Jajaran Polsek Grogol telah menangkap 6 anggota punk yang diduga sebagai pelaku.
"Kami sebenarnya tidak setuju dengan pembongkaran makam anak saya. Tapi karena untuk kepentingan proses hukum ya harus dilakukan. Saya minta para tersangka dihukum seberat-beratnya," tutup ibu korban, Sumarti.