Polisi buru 3 WNA China otak penipuan online antar negara
Polisi buru 3 WNA China otak penipuan online antar negara. Selain berperan sebagai sponsor, ketiga WN China yang masih buron itu merupakan otak pelaku dari tindak kejahatan human trafficking dan penipuan antar negara.
Setelah melakukan pemeriksaan, polisi menemukan fakta bahwa lima Warga Negara Asing (WNA) berpaspor China di Jalan Kawi Raya Nomor 48 RT 07 RW XII, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Candisari, Kota Semarang, Jawa Tengah merupakan korban perdagangan orang atau human trafficking sekaligus pelaku penipuan. Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Abioso Seno Aji menegaskan, dari hasil pemeriksaan terhadap kelima WN China, polisi mengantongi 3 orang WN China lainnya yang menjadi sponsor dan saat ini sedang diburu Polrestabes Semarang.
"Tiga orang masih dalam pencarian. Dugaan kami, mereka salah satu atau bertiganya ini adalah sponsor dari kedatangan mereka berlima warga negara asing tadi," tegas pria yang akrab disapa Abi usai penyerahan 5 WNA China kepada Kantor Imigrasi Kelas A Kota Semarang di Mapolrestabes Semarang Jalan Dr Sutomo, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (26/7) malam.
-
Kapan WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Kenapa WNA itu dideportasi? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Dimana WNA itu tinggal? Berdasarkan pengakuan Ketua RT setempat, yang bersangkutan tinggal di dusun tersebut kurang lebih satu setengah tahun.
-
Mengapa WNA Pakistan melakukan penipuan? Aksi WNA itu terekam dalam video yang viral di media sosial. Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Siapa yang China tuduh sebagai pelaku serangan siber terhadap negaranya? Kementerian Keamanan Nasional China menuduh kelompok hacker yang diduga didukung oleh militer Taiwan, yaitu Anonymous 64, melakukan serangan siber dengan tujuan sabotase antipropaganda terhadap sejumlah target di China.
-
Apa modus penipuan yang dilakukan oleh WNA Pakistan? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
Selain berperan sebagai sponsor, ketiga WN China yang masih buron itu merupakan otak pelaku dari tindak kejahatan human trafficking dan penipuan antar negara ini. "Dia (3 orang) yang mengundang, mafianya yang mendatangkan dan sampai kini masih dalam pencarian," tegas Abi.
Abi menambahkan, tiga orang itu juga memfasilitasi lima WN China saat tiba di Indonesia hingga dibawa ke rumah mewah. Di rumah itu mereka memaksa lima orang WN China untuk melakukan tindak pidana penipuan online.
"Mereka turun di Semarang lewat udara. Mereka turun di Bandara, ada yang menjemput. Setelah dijemput mereka ada yang menaikkan lewat mobil. Sampai mengantar ke Jalan Kawi itu sepertinya terputus sedang kami dalami," beber Abi.
Polisi menyerahkan 5 WN China itu ke Kantor Imigrasi Kelas A Kota Semarang. Pihaknya tetap berharap bisa mendapatkan tambahan informasi dari Imigrasi untuk memburu ke 3 WN China yang masih buron.
"Kalau hanya lima orang akan kita serahkan ke Imigrasi memang itu merupakan ketentuannya monggo silakan. Tapi bukan serta merta dideportasi. Kami sarankan untuk dikarantina terlebih dahulu," harap Abi.
Di tempat yang sama, Kasi Penindakan Kantor Imigrasi Kelas I Kota Semarang Oki Setiawan mengungkapkan, usai menerima pelimpahan kasus ini, pihaknya akan melakukan pemeriksaan terhadap kelima WN China. Pihaknya belum bisa memutuskan apakah kelimanya bakal langsung dideportasi ke negaranya atau tidak.
"Jadi kalau kami kan melihat berdasarkan paspor, ternyata parpornya tidak ada, kami belum bisa menyimpulkan yang bersangkutan dari mana? Yang bersangkutan izinya apa? jadi sampai sekarang belum dapat menunjukkan dokumennya," ungkap Oki Setiawan.
Pihaknya juga berjanji membantu polisi mencari informasi untuk menelusuri tiga WN China yang diduga menjadi sponsor kelima orang yang sudah ditangkap. Proses penyelidikan yang dilakukan pihak Imigrasi akan difokuskan untuk melacak dan mencari keberadaan ketiga orang WN China yang menjadi otak sekaligus pelaku human trafficking.
"Sampai saat ini informasinya masih dalam rangka penyelidikan. Jadi kami saat ini penanganannya terhadap kelima ini dulu saja. Dan sampai di Kantor Imigrasi Semarang akan kami deteksi," ucapnya.
(mdk/noe)