Polisi Buru Pengirim Pesan Berantai Ajak Pelajar Demo di Depan DPR
Selain penindakan, Polri juga melakukan tindakan pencegahan agar kejadian serupa tidak lagi diulangi oleh mereka yang rata-rata adalah pelajar kelas menengah tersebut.
Ratusan pelajar turun ke jalan, Rabu (25/9) lalu di depan Gedung DPR. Alasannya, mereka menolak RUU KUHP serta melanjutkan aksi para kakak mahasiswa di hari sebelumnya.
Beberapa pelajar yang berdemo mengungkap, mereka bersatu melakukan aksi setelah menerima ajakan berupa pesan berantai. Kini, polisi memburu dalang di balik beredarnya pesan berantai yang mampu menggerakkan massa pelajar.
-
Siapa yang terlibat dalam demo tersebut? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023). Rencananya, akan ada ribuan massa aksi yang ikut serta dalam demo tersebut.
-
Kapan aksi demo terjadi? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Apa yang menjadi tuntutan utama mahasiswa dalam demonstrasi tersebut? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya2. Rombak Kabinet Dwikora3. Turunkan Harga-Harga
-
Kenapa para pedagang Teras Malioboro II melakukan aksi demo? Para pedagang yang selama ini berjualan di Teras Malioboro II melakukan demo pada Sabtu malam, 13 Juli 2024. Dalam sebuah video yang diunggak akun Instagram @merapi_uncover, terdengar salah seorang pedagang berorasi di halaman Teras Malioboro II. Salah satu bagian orasinya mengatakan bahwa para pedagang yang berjualan di tempat itu merasa dibohongi.
-
Kapan Mayjen Purn Sunarko ikut demo di KPU? Kedatangan Sunarko untuk menyampaikan protes terhadap hasil pemilu Pemilu 2024.Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko tidak ingin banyak bicara perihal salah mantan Danjen Kopassus ikut dalam barisan demo.
-
Bagaimana cara militer melindungi mahasiswa dalam demonstrasi tersebut? Karena itu mahasiswa bergerak, TNI AD melindungi mereka di belakang.
"Kita memprofiling dahulu akun-akun menyebarkan konten yang bersifat ajakan kepada sekolah dan siswa untuk melakukan tindakan demo ke Jakarta, jika ditemukan unsur pidana, kita akan lakukan penindakan," kata Karopenmas Divhumas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo kepada wartawan di kantornya, Jumat (27/9).
Selain penindakan, Polri juga melakukan tindakan pencegahan agar kejadian serupa tidak lagi diulangi oleh mereka yang rata-rata adalah pelajar kelas menengah tersebut. Dengan menggandeng Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI dan Kementerian Pendidikan, Polri akan memberikan literasi digital agar para pelajar paham tindakan apa yang sebenarnya mereka kemarin.
"Literasi digital ke masyarakat dan sekolah harus aktif memberikan edukasi ke siswanya, agar masyarakat paham terutama para siswa," ujarnya.
Sisi lain, lanjut Dedi, Polri telah mengendus dugaan adanya penumpang gelap yang menunggangi aksi massa dilakukan mahasiswa berujung ricuh pada 24 September 2019 tersebut. Jenderal bintang satu ini meyakini, aksi yang awalnya berlangsung damai mendadak bisa pecah dan anarkis hingga menyebabkan korban luka.
"Jadi ada indikasi aksi kemarin tidak murni aksi penyampaian pendapat tapi ada oknum atau penumpang gelap yang memanfaatkan momen agar aksi berakhir ricuh," katanya.
Namun menurut jenderal bintang satu ini, hal itu masih didalami lebih lanjut terdahulu oleh Polri terkait siapa saja oknum yang diduga bermain.
Reporter: Muhammad Radityo
Baca juga:
Cerita Demo Pelajar di Medan, Bawa G-String Sampai Nangis Ditangkap Polisi
Komnas HAM Sarankan Polisi Bentuk Divisi Khusus Demo Mahasiswa
Polisi Klaim Mahasiswa & Pelajar Terlibat Demo Ricuh di DPR Sudah Dibebaskan
Soal Hoaks Ambulans, Anies Tak Ingin Habiskan Energi Laporkan Denny Siregar
Demo Mahasiswa & Pelajar Medan Tuntut Massa yang Ditangkap Dibebaskan Ricuh
Ganjar Pranowo: KPAI Turun Cegah Pelajar Demo, Jangan Mengurusi Badminton Saja