Polisi Buru Penyuplai Anak di Bawah Umur kepada Buronan FBI Russ Medlin
Berdasarkan pengakuan masyarakat sekitar, tak hanya tiga orang anak perempuan di bawah umur saja yang sering keluar-masuk rumah pelaku.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, polisi sedang melakukan pengejaran terhadap satu orang yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) atas kasus persetubuhan yang dilakukan buronan Federal Bureau of Investigation (FBI), Russ Albert Medlin. Satu orang atas nama inisial A (20) ini merupakan penyuplai anak terhadap pelaku.
"DPO inisial A yang merupakan penyuplai anak-anak di bawah umur, ini yang masih kita lakukan pengejaran," kata Yusri, Jakarta, Rabu (17/6).
-
Bagaimana polisi berusaha menangkap para buronan? Polisi mendatangi rumah empat buronan penyekap dan pemerkosa secara bergilir siswi SMP selama tiga hari di Lampung Utara, Lampung, inisial NA.
-
Bagaimana FBI mengakses telepon pelaku? FBI mengatakan mereka telah "berhasil mendapatkan akses" ke telepon milik pelaku, Thomas Matthew Crooks. Sayangnya, tak jelas bagaimana FBI mengakses telepon pelaku tersebut.
-
Apa yang ditemukan FBI di rumah dan mobil pelaku? FBI mengatakan mereka telah "berhasil mendapatkan akses" ke telepon milik pelaku, Thomas Matthew Crooks. Sayangnya, tak jelas bagaimana FBI mengakses telepon pelaku tersebut. Informasi yang disampaikan mereka hanya menemukan perangkat mencurigakan di rumah dan mobilnya.
-
Mengapa FBI membuka enkripsi HP pelaku? Butuh waktu beberapa hari, namun FBI akhirnya berhasil memecahkan sandi dari telepon pria berusia 20 tahun yang tewas.
-
Kenapa polisi menduga keluarga itu bunuh diri? Mereka tidak ditemukan unsur kekerasan di lokasi kejadian. "Kalau melihat kondisi rumah, rumah hanya satu pintu ke depan. Di belakang ada jendela, tetapi tidak ada kerusakan sama sekali. Pintu juga tidak rusak, barang-barang dalam kamar masih tersusun rapi," jelas AKP Gandha Syah Hidayat di lokasi kejadian, Selasa (12/12).
-
Bagaimana polisi mengungkap kasus perdagangan bayi ini? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
Pengejaran terhadap A itu untuk mengetahui, sudah berapa anak yang telah disetubuhi pelaku atau disuplai.
"Semoga segera bisa kita amankan, sehingga bisa diketahui ada berapa korban-korban anak-anak yang lain. Karena memang dia yang bawa," ujarnya.
Berdasarkan pengakuan masyarakat sekitar, tak hanya tiga orang anak perempuan di bawah umur saja yang sering keluar-masuk rumah pelaku.
"Karena pengakuan masyarakat, hampir setiap hari bergantian anak kecil keluar dari sana," ungkapnya.
Diberi Upah Rp6,3 juta
Yusri menyebut, Russ memberi upah terhadap A sebesar Rp 6,3 juta saat membawa tiga orang anak di bawah umur tersebut.
"Untuk satu anak itu diberi upah sekitar Rp2 juta, tetapi untuk si inisial A sendiri ini sekali membawa 3 anak itu sekitar Rp6,3 juta, yang terakhir berdasarkan pengakuan daripada tersangka," tutupnya.
(mdk/eko)