Polisi diancam racun sianida oleh teroris, Polda Riau parno
Polisi diharapkan agar berhati-hati terhadap setiap pemberian dalam bentuk apapun yang bisa berdampak pada keamanannya.
Telegram Kepolisian Daerah Jawa Timur beredar di sosial media yang menyatakan antisipasi terhadap paket kue yang terindikasi mengandung zat beracun sianida. Para anggota polisi pun langsung diberi arahan untuk mewaspadai pemberian makanan atau minuman dari orang lain, khawatir akan diracuni.
Meski ancaman tersebut di Jawa Timur, Kepolisian Daerah Riau ikut 'parno' atas ancaman yang disebut-sebut berasal dari teroris itu.
"Saat ini sasaran teror terhadap polisi, khususnya yang berpakaian dinas. Harus waspada, tidak hanya sianida tapi teror lainnya juga," ujar Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo Sik kepada merdeka.com Selasa (16/2).
Guntur mengingatkan baik bintara maupun sekelas perwira dan pejabat kepolisian diminta untuk meningkatkan antisipasi terhadap berbagai macam potensi teror. Polisi diharapkan agar berhati-hati terhadap setiap pemberian dalam bentuk apapun yang bisa berdampak pada keamanan sendiri.
"Apapun pemberiannya, mulai dari makanan, kado dan lainnya. Kewaspadaan juga harus ditingkatkan terhadap seseorang yang datang ke pos polisi. Siapa pun yang bertanya dekat polisi harus diwaspadai," kata Guntur.
Tidak hanya itu, para polisi di Riau juga harus waspada saat menggelar razia maupun patroli. Kegiatan itu harus sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditentukan.
"Saat razia harus ada plang pemberitahuan, sehingga laju kendaraan bisa diperlambat. Ketika patroli tidak boleh seorang diri, setidaknya harus berdua dan gunakan rompi anti peluru" tegas Guntur.
Sebelumnya, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Anton Setiadji mengingatkan anggotanya untuk mewaspadai aksi terorisme yang menggunakan cara lain. Bukan ditembak atau dibom, tapi menyebarkan racun sianida dalam paket bungkusan berisi kue atau makanan.
Dari bocoran surat telegram rahasia (TR) Kapolda Jatim yang ditujukan ke pejabat utama serta para Kapolres jajaran dan tersebar di broadcast, Minggu (14/2), Irjen Anton menerangkan ada rencana dari kelompok teroris melakukan aksinya dengan memberi atau mengirim makanan yang sudah dicampur dengan sianida.
Serangan teror racun sianida dengan sasaran anggota Polri yang melaksanakan tugas di lapangan maupun di markas komando kepolisian, karena terinspirasi kasus Jessica Kumala Wongso, dengan korban Mirna.
Dalam TR Kapolda Jatim yang ditandatangani Karo Ops Polda Jatim Kombes Pol M Arief Pranoto, Kapolda Jatim meminta para kapolres jajaran serta pejabat utama, untuk mengingatkan seluruh anggotanya yang bertugas di lapangan maupun mako, agar waspada dengan rencana aksi teroris tersebut pada saat makan di warung atau diberi sesuatu oleh orang yang tidak dikenal.
TR yang bersifat perintah itu, juga meminta para pimpinan di kepolisian, untuk mengarahkan anggotanya agar saling mengingatkan. Juga mensosialisasikan kepada masyarakat tentang adanya modus-modus baru aksi kelompok teroris ini, agar warga masyarakat memiliki daya cegah dan tangkal terhadap modus baru para teroris.