Polisi diminta transparan usut dugaan penipuan Ketua DPRD DKI
Polda Metro Jaya memastikan kasus penipuan dan penggelapan yang diduga melibatkan Ketua DPRD DKI Prasetio Edi masih berjalan. Penyidik masih mengumpulkan keterangan sejumlah saksi dan barang bukti.
Polda Metro Jaya memastikan kasus penipuan dan penggelapan yang diduga melibatkan Ketua DPRD DKI Prasetio Edi masih berjalan. Penyidik masih mengumpulkan keterangan sejumlah saksi dan barang bukti.
Terkait kasus ini, Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW), Neta S Pane berharap, polisi bisa transparan dalam mengusut kasus yang dilaporkan sekitar empat bulan lalu ini.
-
Kapan PDRI dibentuk? Walaupun secara resmi radiogram Presiden Soekarno belum diterima, tanggal 22 Desember 1948, sesuai dengan konsep yang telah disiapkan, dalam rapat tersebut diputuskan untuk membentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI), dengan susunan sebagai berikut:
-
Apa jabatan Purwanto di DPRD DKI Jakarta? Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Purwanto meninggal dunia pada Selasa (5/12) pukul 20.05 WIB.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Kapan Marsekal TNI Fadjar Prasetyo akan pensiun? Marsekal TNI Fadjar Prasetyo sebentar lagi akan pensiun dari jabatannya. Laki-laki yang dilantik Presiden Joko Widodo pada Rabu 20 Mei 2020 sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) ke-23 akan pensiun pada pertengahan tahun ini.
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Rakernas PDIP? Ganjar tiba di lokasi pukul 13.27 WIB dengan mengenakan pakaian serba merah sambil membawa gambar Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden pertama RI, Soekarno.
-
Apa yang dilakukan anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta saat rapat paripurna? Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Cinta Mega kedapatan tengah bermain game slot saat rapat paripurna penyampaian pidato Penjabat (Pj) Gubernur terhadap Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2022 di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (20/7).
Neta menyarankan, jika pelapor merasa laporan tidak diproses, maka penyidik bisa dilaporkan ke Profesi dan Pengamanan (Propam) atau ke Kepala Biro Pengawasan dan Penyidikan Polri (Karowassidik).
"Jika laporannya belum diproses, sebaiknya pelapor melaporkan Polda Metro Jaya ke Propam atau Karowassidik," ujar Neta pada wartawan, Rabu (5/9).
Prasetio dilaporkan oleh mantan Sekretaris Daerah Provinsi Riau Zaini Ismail. Laporan itu dibuat pada 30 April 2018. Sedangkan dugaan penipuan dan penggelapan yang dilakukan Prasetio disebut terjadi pada 2014. Saat itu, Zaini masih menjabat sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Riau.
Dalam mengusut kasus ini, ucap Neta, Polda Metro Jaya diminta agar transparan kepada publik. Terutama menyampaikan perkembangan yang menjerat politikus PDIP itu.
"Polda Metro harus menjelaskannya secara transparan," tuturnya.
Menurut Neta, kasus bisa saja dianggap selesai, jika antara Zaini sebagai pelapor dan Prasetio sebagai terlapor sudah berdamai. Kemudian, Zaini menarik laporannya.
"Jadi harus dicek dulu, apakah kedua belah pihak sudah berdamai atau ada hal lain?" terang Neta.
Zaini melaporkan Prasetyo ke Polda Metro Jaya melalui pengacara bernama William Albert Zai pada Senin, 30 April 2018. Laporan tersebut diterima polisi dan tertuang dengan nomor LP/2369/IV/PMJ/Dit. Reskrimum.
Dalam laporan itu, William menyebutkan, jika motif penipuan yang diduga dilakukan Prasetio yakni menjanjikan Zaini untuk bisa menjabat sebagai Plt Gubernur Riau. Atas janji dan jabatan itu, Zaini pun memberikan uang sebanyak Rp 3,2 miliar kepada Prasetyo.
Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Nico Afinta mengatakan, penyidik masih melakukan penyelidikan untuk menyelesaikan kasus tersebut.
"Kasus masih berjalan, ya. Kami masih terus menyelidikinya," ujar Nico di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu, (29/8).
Perkembangan kasus ini, ucap Nico, penyidik telah memeriksa pelapor, Zaini. Menurut Nico, kini Zaini tengah mengumpulkan data dan bukti-bukti untuk diserahkan ke penyidik.
"Karena yang paling penting kan pelapor bisa menunjukkan bukti dan data-datanya," kata Nico.
Sementara Prasetio telah membantah keras tuduhan tersebut. Dia menyebut Zaini hanya mencari perhatian. Prasetio pun mengaku tidak mengenal Zaini selaku pelapor. Selain itu, Prasetio juga mengklaim tak pernah ada urusan dengan Provinsi Riau.
"Saya tak pernah kenal si pelapor dan tak pernah ada urusan dengan Riau," ucap Prasetio saat dikonfirmasi wartawan, Selasa 8 Mei lalu.
Baca juga:
Gugat Pemprov DKI pakai sertifikat palsu, 8 mafia tanah diciduk
Diduga menipu konsumen, bos pengembang rumah murah Jokowi di Samarinda ditahan
Ajak keliling Jakarta Barat, WN Palestina tipu pelatih tinju UEA Asian Games
4 Kali suami istri 'hilang' usai pengajuan kredit disetujui
Ngaku cewek booking-an, pria ini tipu mahasiswa di Palembang Rp 2,3 juta
Palsukan merek dan mutu beras, bos UD Leo Jaya Malang diciduk