Polisi duga 72.000 pemohon fiktif pembuatan paspor adalah calo
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto melihat ada pihak-pihak yang ingin memanfaatkan situasi dan sistem yang kini diberlakukan. Mereka diduga memanfaatkan para pemohon pembuatan paspor yang enggan menunggu atau antre terlalu lama. Dia menduga, ini ada kaitannya dengan calo.
Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipid Siber) Bareskrim Polri melakukan penyelidikan mendalam terkait dugaan adanya ribuan pemohon fiktif untuk pembuatan paspor. Permohonan itu menyebabkan penuhnya basis data sistem antrean paspor online Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM.
"Direktorat Siber sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut karena 72.000 banyak banget," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (22/1).
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
-
Dimana tujuan utama migrasi di Indonesia? Di Indonesia, pada masa Orde Baru, pemerintah melakukan program transmigrasi dari Pulau Jawa ke luar pulau seperti Kalimantan, Sumaera, dan Papua. Ini dilakukan dalam rangka untuk menyebarkan penduduk yang banyak berpusat di Pulau Jawa.
-
Bagaimana prajurit Mataram akhirnya berjualan di Jakarta? Meskipun kalah perang, para prajurit yang kalah justru mulai berjualan di Jakarta dengan dua menu yaitu telur asin dan orek tempe.
-
Pajak apa yang diterapkan di Jakarta pada masa pasca kemerdekaan? Di dekade 1950-an misalnya. Setiap warga di Jakarta akan dibebankan penarikan biaya rutin bagi pemilik sepeda sampai hewan peliharaan.
-
Kapan Indonesia memulai ekspor telur ke Singapura? Mentan SYL, menyebut pihaknya telah berupaya dan berhasil membuka akses pasar telur ke Singapura sejak Mei 2023.
-
Kenapa rumput Stadion Pakansari diganti? Selain mengganti rumput, sistem drainase pun akan diperbaiki. Sejak beroperasi pada 2016, rumput Stadion Pakansari, belum pernah diganti sama sekali. Meski begitu, stadion berkapasita 30 ribu penonton itu, masih digunakan sebagai home base Persikabo 1973 dalam mengarungi Liga 1.
Setyo melihat ada pihak-pihak yang ingin memanfaatkan situasi dan sistem yang kini diberlakukan. Mereka diduga memanfaatkan para pemohon pembuatan paspor yang enggan menunggu atau antre terlalu lama. Dia menduga, ini ada kaitannya dengan calo.
"Jadi gini, kalau orang mau apply paspor bisa online. Nah begitu apply online itu, Misalnya saya pengen bikin paspor tapi gak mau bikin terus antre banyak kan. Nah pak Martin mau bikin paspor terus saya bilang pakai punya saya saja nih pak," jelas Setyo.
"Kalau sepanjang dilakukan sekarang ini motifnya calo mencari keuntungan," tambahnya.
Mantan Wakaba Intelkam Mabes Polri ini menambahkan, Polri belum memastikan apakah para pelaku memalsukan Nomor Induk Kependudukan (NIK) atau tidak. Sebab, jika memalsukan NIK akan terdeteksi di sistem terkait.
"Bisa jadi. Saya enggak ngerti sistem dia saat memalsukan NIK bisa memverifikasi enggak. Kalau dia bisa langsung ketahuan enggak betul NIK orang dipakai. Yang pasti mereka tahu komputer, tahu merekayasa, mereka mengantre daftar," jelas Setyo.
Untuk diketahui, sistem aplikasi antrean online paspor Ditjen Imigrasi sempat terganggu akibat adanya pendaftaran 72.000 pemohon yang belakangan diketahui ternyata fiktif.
Puluhan ribu akun fiktif ini mengganggu para pemohon pembuatan paspor karena mereka tidak bisa mendaftar akibat basis data sudah penuh.
Baca juga:
Antusias ribuan warga buat e-paspor di Festival Keimigrasian
Ribuan warga desak-desakan demi membuat paspor di Monas
Menkumham gandeng Bareskrim usut dalang 72.000 data sampah sistem e-paspor
Polri dan Ditjen Imigrasi selidiki 72 ribu permohonan fiktif paspor online
Temuan Ombudsman, calo di Imigrasi banderol pembuatan paspor hingga Rp 1,5 juta