Polisi heran ibu yang tenggelamkan anak di toren tak menyesal
Dalam pemeriksaan pelaku ini malah memasang mimik wajah senang.
Layaknya orang kebanyakan, usai membunuh penyesalan pasti terbesit. Namun tidak bagi Dedeh Uum Fatimah (38). Usai menghabisi nyawa anaknya Aisah Fany (2,5), dia justru menyesal tidak menghabisi dua nyawa anak lainnya. Polisi pun heran dengan sikap Dedeh.
Padahal ibu yang kesehariannya jual ayam ini diancam hukuman maksimal mati. "Heran memang dengan perilaku pelaku ini, sama sekali tidak ada penyesalan, malah pelaku kepada penyidik bilang bahwa anaknya sedang main di surga," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Martinus sitompul, di Mapolda Jabar Bandung, Kamis (13/3).
Bahkan, lanjut Martinus, dalam pemeriksaan pelaku ini malah memasang mimik wajah senang. "Ekspresi wajah pelaku ini seperti senang, dan ada kalimat yang menyatakan bahwa dia bahagia," ujarnya.
Pihaknya pun saat ini masih menunggu hasil tes kejiwaan dari Psikiater. "Hasilnya mungkin baru akan keluar dua sampai tiga hari lagi," ujarnya.
Setelah keluar hasil kejiwaan diri Dedeh, baru penyidik akan menentukan apakah bisa dijerat secara pidana atau tidak.
"Karena kalau dikatakan stres, tingkatannya juga ada tiga yakni ringan, sedang atau akut," ujarnya.
Untuk diketahui, Dedeh Uum Fatimah menenggelamkan anaknya sendiri yang masih balita ke dalam toren air di rumahnya di Kampung Cijengjing, RT 5, RW 22, desa Kertamulya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.
Pelaku nekat menghabisi nyawa anaknya saat tidur pulas. Pelaku kini sudah diamankan kepolisian dan tengah dilakukan tes kejiwaan oleh kepolisian.