Polisi libatkan dukun cari ayah JJ pelaku pembunuhan & pencabulan
ER, oleh masyarakat diduga kuat ikut terlibat dalam pembunuhan sadis terhadap bocah berusia enam tahun di rumah kos.
Kasus pelecehan seksual yang berujung pembunuhan terhadap MI bocah 6 tahun terus bergulir. Setelah pelaku JJ (12) mengakui perbuatannya, kini polisi melakukan pencarian terhadap ayah JJ yakni ER.
ER berhasil kabur dari Mapolres Sumbawa Barat pada Sabtu (16/5) malam yang sebelumnya sempat dimintai keterangan terkait perbuatan anaknya.
"ER sempat dimintai keterangannya sebelum akhirnya melarikan diri," ujar Kapolda NTB Brigjen Pol Srijono.
Di samping itu, Kapolres Sumbawa Barat AKBP Teddy Sendyawan Syarif mengakui pihak kepolisian terus mendapatkan informasi dan laporan terkait keberadaan ER.
"Polisi mendapatkan informasi dan laporan tentang keberadaan ER di sejumlah titik dalam Kota Taliwang, ibu kota Kabupaten Sumbawa Barat. Semua informasi dan laporan tersebut langsung ditindaklanjuti," katanya saat bersilaturahim dengan dengan unsur muspida, tokoh agama dan tokoh budaya Sumbawa Barat di Aula Graha Fitrah Taliwang, Selasa (19/5) malam.
Dia mengatakan, setiap lokasi yang diinformasikan sudah didatangi dan dicek, tetapi sejauh ini belum didapatkan. Polisi akan terus berupaya mencarinya (ER).
"Akan lebih baik jika yang bersangkutan menyerahkan diri. Saya optimistis, yakin dan percaya bahwa yang bersangkutan akan tertangkap atau menyerahkan diri, mohon doanya," kata Kapolres.
Kapolres Sumbawa Barat dalam silaturahim tersebut mengatakan upaya pencarian terhadap ER juga melibatkan 'orang pintar.
Bahkan 'orang pintar' yang dilibatkan dalam pencarian itu bukan hanya berasal dari Sumbawa Barat, tetapi juga dari Pulau Jawa dan Sulawesi.
Meski secara tidak resmi, Kapolres mengakui ada keterlibatan 'orang pintar' khususnya dalam ilmu spiritual, dalam proses pencarian yang masih terus berlangsung.
"Benar, saya pribadi telah meminta bantuan kepada guru dari Jember. Kemudian pihak (keluarga) korban dari Makasar," ujar, seperti dilansir Antara, Rabu (20/5).
Pihak kepolisian, sejak ER kabur pada Sabtu (16/5) malam, telah mengerahkan personelnya, bahkan meminta bantuan anjing pelacak dari Subdit Satwa Polda NTB.
Meski dalam tiga hari pertama ER kabur dari mapolres, polisi disibukkan dengan terjadinya aksi massa, tetapi proses pencarian tetap berlangsung.
Polisi juga telah menyebarkan foto ER ke masyarakat dan menjalin kerja sama dengan otoritas pelabuhan dan kepolisian di seluruh NTB.
Bupati Sumbawa Barat KH Zulkifli Muhadli mengajak seluruh masyarakat untuk berdoa agar ER bisa segera ditangkap, dan mengimbau kepada yang bersangkutan untuk menyerahkan diri secara sukarela kepada kepolisian.
"Kalau dia sadar bahwa apa yang dilakukan telah menimbulkan peristiwa yang sangat luar biasa dan merugikan masyarakat, maka yang bersangkutan semestinya menyerahkan diri," kata bupati.
Kaburnya ER dari Mapolres Sumbawa Barat telah menimbulkan aksi massa yang berujung pada perusakan mapolres dan pos polisi Kota Taliwang, yang disusul dengan bentrok antara massa dengan polisi selama tiga hari berturut-turut, sejak Minggu (17/5) hingga Selasa (19/5) dini hari.
ER, oleh masyarakat diduga kuat ikut terlibat dalam pembunuhan sadis terhadap bocah berusia enam tahun di rumah kos, yang terjadi pada 13 Mei 2015.