Polisi minta gereja tak siarkan khotbah yang panaskan suasana
Ada 900 personel yang akan diterjunkan untuk pengamanan di 41 titik dan 96 gereja.
Sambut Natal dan Tahun Baru 2015, Kota Malang tidak mau kecolongan oleh teror terutama bersumber dari disharmoni antar umat beragama. Seluruh elemen diharapkan melakukan antisipasi preventif di samping yang dilakukan oleh para personel Polri dan TNI.
Ketua Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) Kota Malang, Sudjoko Santosa mengimbau semua umat beragama untuk mewujudkan kondisi yang tenang di tengah umat Kristiani merayakan Natal dan Tahun Baru. Umat diminta meningkatkan toleransi antar umat beragama.
Sejumlah langkah dalam bentuk rekomendasi diberikan FKUB kepada Kapolres Kota Malang. "Kami merekomendasikan pengamanan di antaranya untuk Gereja Kayu Tangan, Gereja Ijen, Masjid Agung, Masjid Ahmad Yani, Masjid Sabilillah, Gereja di depannya dan titik lainnya," katanya dalam Rakor Pengamanan Natal dan Tahun Baru di Polres Kota Malang, Rabu (17/12).
Himbauan juga diberikan kepada gereja untuk tidak memasang spanduk-spanduk yang bernada memanaskan suasana. Isu-isu yang bersifat sumir harus segera diperjelas oleh para tokoh agama sehingga masyarakat bisa mendapatkan informasi yang jelas.
"Pengkhotbah harus menyajikan tema yang menyejukkan, untuk tidak mengobarkan antipati pada pemerintah dan agama lain," katanya.
Pdt Yohanes Hadi Susilo dari Badan Musyawarah Gereja-Gereja Kristen (BMGK) Kota Malang menyambut baik himbauan dan rekomendasi FKUB. Yohanes yang juga duduk sebagai Penasehat FKUB merasa harus menjalankannya dengan ketulusan.
"Jadi himbauan itu selayaknya menjadi pegangan umat Kristiani. Karena Natal pada hakikatnya menyampaikan kabar kebenaran. Tidak menutup kemungkinan hal itu dilanggar, tapi sesungguhnya itu tidak sesuai dengan tujuan Natal itu sendiri," katanya.
Sementara itu Kapolres Kota Malang AKBP Totok Suhariyanto siap dengan 900 personel untuk mengamankan Natal dan Tahun Baru 2014 terhitung 23 Desember - 2 Januari 2015. Ada 900 personel yang akan diterjunkan untuk pengamanan di 41 titik dan 96 gereja. Khusus gereja, ada 3 pola pengamanan.
"Pertama pola 10 anggota, 1 pandal dengan ekstra dari TNI untuk 4 daerah potensi kerawanan, khusus gereja besar pengamanannya 3 polisi 1 pandal 1 TNI, sementara pengamanan ketiga dengan 2 polisi 1 pandal membawahi 3 gereja," katanya.
Pola pengamanan yang dilakukan dengan 90 persen terbuka dan 10 tertutup. Polres juga didukung oleh W 1 kompi Brimob, 1 kompi TNI, Satpol PP 1 peleton dan Dishub 2 peleton.