Polisi Pantau Pergerakan Ribuan Saksi Bajo dari Luar Kota Solo
Polresta Surakarta memantau pergerakan ribuan saksi pasangan Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo) yang didatangkan dari luar Kota Solo. Saksi yang akan ditempatkan di 1.231 tersebut akan menginap di sejumlah hotel dan rumah para pendukung pasangan independen tersebut.
Polresta Surakarta memantau pergerakan ribuan saksi pasangan Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo) yang didatangkan dari luar Kota Solo. Saksi yang akan ditempatkan di 1.231 tersebut akan menginap di sejumlah hotel dan rumah para pendukung pasangan independen tersebut.
Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, pemantauan tersebut dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kerumunan. Sehingga potensi penyebaran dan penularan Covid-19 tidak terjadi.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Mengapa Pilkada Serentak diadakan? Ketentuan ini diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan pemilihan, serta mengurangi biaya penyelenggaraan.
"Kita monitor kedatangan maupun pergerakannya. Ada sekitar 2.000-2.500 orang. Intinya kita akan memonitor jangan sampai kerumunan itu terjadi," kata Ade Safri kepada wartawan, Senin (7/12).
Kapolres menambahkan hingga saat ini belum ada pemberitahuan dari pihak tim pemenangan Bajo terkait kedatangan dan keberadaan ribuan saksi dari luar kota tersebut.
"Kalau pemberitahuan datang belum ada. Namun hasil monitoring anggota kita di lapangan sudah. Di mana para saksi ini akan menempati beberapa hotel maupun tempat-tempat partisipan mereka," katanya.
Dihubungi merdeka.com, Ketua Tim Pemenangan Bajo Sigit Prawoso membenarkan jika para saksi tersebut didatangkan dari luar kota. Jumlah saksi yang didatangkan sesuai dengan jumlah TPS di Kota Solo.
"Semua saksi (1.231) memang kita datangkan dari luar Kota Solo. Mereka kan tidak tahu peta politik yang ada di Solo. Jadi secara psikologis tidak akan terpengaruh dengan kondisi yang ada di Solo," pungkas dia.
Pilkada Kota Solo akan digelar serentak bersama kabupaten/kota lainnya pada 9 Desember 2020. Selain pasangan Bajo, pemilihan wali kota dan wakil wali kota juga akan diikuti pasangan Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa dari PDIP.
Baca juga:
Jelang Pilkada, KPU Solo Mulai Distribusikan Logistik
Kampanye Pilkada Solo, Bajo Hanya Butuh Rp110 Juta, Gibran Habiskan Rp3,2 Miliar
Indo Barometer Sebut Dinasti Politik Belum Menjamin Kemenangan Pilkada
Survei Indo Barometer: Kemenangan Gibran di Pilkada Solo Ibarat Jalan Tol
CEK FAKTA: Hoaks Kabar Kota Solo Dilockdown
Bertemu Pengusaha, Gibran Janji Langsung Eksekusi Program Jika Terpilih di Pilkada