Polisi Sebut Dosen IPB Diduga Simpan 28 Molotov untuk Dompleng Aksi Mujahid 212
AB diketahui tidak ikut merencanakan aksi Mujahid tersebut. AB hanya melakukan permufakatan jahat agar demo menjadi kacau. "Soal dosen IPB bukan yang merancang demo, bukan. Tapi dia menyimpan bom molotov 28 untuk melakukan pembakaran dan provokasi di situ," jelasnya.
Dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) berinisial AB ditangkap pada Sabtu dini hari kemarin. AB ditangkap karena menyimpan 28 molotov yang rencananya digunakan saat aksi Mujahid 212 pada Sabtu (28/9) kemarin.
"Perannya yang bersangkutan menyimpan 28 molotov untuk mendompleng demo Mujahid 212 dengan melakukan pembakaran-pembakaran di Jakarta," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, saat dikonfirmasi, Senin (30/9).
-
Apa julukan yang melekat pada IPB? Institut Pertanian Bogor (IPB) dikenal dengan sebutan "Kampus Rakyat" karena komitmennya yang mendalam terhadap pemberdayaan masyarakat dan pengembangan sektor pertanian yang langsung berdampak pada kehidupan sehari-hari rakyat.
-
Kenapa IPB didirikan? Institusi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga ahli di sektor pertanian yang saat itu sangat vital bagi pembangunan negara.
-
Kapan IPB resmi didirikan? Pendirian Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 1 September 1963 merupakan tonggak sejarah penting dalam pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya dalam bidang pertanian.
-
Siapa penemu Borondong Ibun? Asal usul Borondong Ibun Borondong Ibun sebenarnya sudah populer sejak tahun 1960-an. Ketika itu Mak Erah mencoba membuat makanan dari hasil padi ketan dan gula aren yang jadi komoditas andalan Kecamatan Ibun. Dari hasil pembuatannya itu, Borondong Ibun dikenalkan ke warga dan banyak disukai. Mak Erah lantas membuatnya secara massal di rumah dan mengajarkan resep pembuatannya ke warga sekitar.
-
Kapan Daerah Istimewa Kalimantan Barat (DIKB) dibentuk? Dilansir dari kanal YouTube Bimo K.A, Daerah Istimewa Kalimantan Barat terbentuk pada tahun 1946.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
Dia menambahkan, AB sudah merencanakan untuk membuat kerusuhan di tengah kerumunan massa Mujahid. Namun lebih dulu terendus kepolisian.
Meski menyiapkan molotov, lanjut Argo, AB diketahui tidak ikut merencanakan aksi Mujahid tersebut. AB hanya melakukan permufakatan jahat agar demo menjadi kacau.
"Soal dosen IPB bukan yang merancang demo, bukan. Tapi dia menyimpan bom molotov 28 untuk melakukan pembakaran dan provokasi di situ," jelasnya.
Sayangnya, Argo tidak merinci secara gamblang terkait peran AB maupun peran kelima orang yang ikut diamankan polisi bersama AB. Kasus ini masih diselidiki polisi
Ditambahkan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Suyudi Ario Seto, pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih banyak terkait kasus AB dan perannya.
"Nanti akan dirilis resmi, sabar ya," kata Suyudi.
Sebelumnya, Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Dr Arif Satria, mengaku kaget dengan penangkapan dosennya berinisial AB.
"Saya terkejut sekali dengan berita tersebut. Malam ini saya menjenguk beliau di PMJ dan koordinasi dengan PMJ," ujarnya di Bogor saat dikonfirmasi via pesan singkat, Minggu (29/9). Seperti dilansir Antara.
Data yang dihimpun, AB dikabarkan ditangkap di Jalan Maulana Hasanudin, Kecamatan Cipondoh, Tangerang Kota.
Baca juga:
Kasus Bom Molotov Dosen IPB, Polisi Kedepankan Asas Praduga Tak Bersalah
Polisi Periksa Dosen IPB Terkait Dugaan Kepemilikan Bahan Peledak
IPB Tegaskan Aktivitas Dosen AB yang Ditangkap Polisi Tak Ada Kaitan Dengan Kampus
Rektor IPB akan Jenguk Dosen yang Ditangkap atas Dugaan Kepemilikan Bahan Peledak