Polisi sebut komplotan perampok tak berniat bunuh Davidson Tantono
Argo mengungkapkan, sebenarnya para pelaku tidak ada niat untuk membunuh Davidson. Hal ini didapat dari pemeriksaan terhadap pelaku yang sudah diamankan.
Kelompok perampokan dan juga disertai penembakan terhadap Davidson Tantono (30) diduga telah melarikan diri ke seluruh wilayah, di luar Jakarta. Kelompok itu berasal dari Lampung.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono menyampaikan, hingga kini pihaknya masih mencari pelaku lainnya, di mana baru empat orang diamankan.
Argo mengungkapkan, sebenarnya para pelaku tidak ada niat untuk membunuh Davidson. Hal ini didapat dari pemeriksaan terhadap pelaku yang sudah diamankan.
"Nah kemudian kelompok ini biasanya tidak bunuh korban, minimal melukai. Tapi karena kemarin bunuh jadi mereka nyebar," katanya di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (17/6).
"Karena korban melawan (tarik menarik) akhirnya terjadi hal itu (tembakan)," sambungnya.
Argo menjelaskan, para kelompok ini sebelum melakukan aksinya terlebih dahulu berkumpul di suatu tempat. Seperti halnya saat ini beraksi di Daan Mogot, Jakarta Barat.
"Mereka ini sebelum dan sesudah aksi kumpul di apartemen wilayah Jakarta Timur. Habis aksi balik lagi ke apartemen," ujarnya.
Sementara itu, dari hasil pemeriksaan juga didapati pelaku sudah beraksi lebih dari 23 kali, selain di SPBU Daan Mogot.
"Ada di Tangerang senilai Rp 60 juta, Cirebon Rp 10, Caringin Rp 60 juta, Rawa Buaya Rp 40 juta, Pesing Rp 80 juta, Bekasi Rp 800 ribu, Pemda Bogor Rp 60 juta, Kampung Melayu Rp 60 juta, Cidahu Rp 31 Juta, Cirebon Rp 60 juta, Kalijodo Rp 80 juta, Cengkareng Rp 20 juta, Taman Topi Rp 40 juta, Ciawi Rp 60 juta, Ciluwer Rp 30 juta, Kampung Melayu Rp 50 juta, Pasar Minggu Rp 70 juta, Kalibata Rp 30 juta, Poris Rp 20 juta, Kedung Halang Rp 100 juta, Kalimalang Rp 50 juta, Cikarang Rp 150 juta, Indovision Rp 100 juta," jelas Argo.