Polisi selidiki bentrok Gojek dengan taksi konvensional di Pekanbaru
Kronologisnya sekitar pukul 13.30 WIB sopir taksi konvensional Puskopau dan Kopsi sengaja memesan sebagai penumpang untuk memancing Gojek dan Gocar. Itu untuk memastikan apakah masih beroperasi setelah adanya spanduk bahwa transportasi berbasis aplikasi dilarang di Pekanbaru masih beroperasi yang dipampang di Kantor Di
Kepolisian Resor Kota Pekanbaru menyelidiki bentrokan beruntun antara pengemudi transportasi berbasis aplikasi dalam hal ini Gojek dan Gocar dengan para sopir taksi konvensional yang terjadi di Simpang Mall SKA, Minggu (20/8 )sore hingga malam.
"Pelaku dalam lidik baik dari sopir taksi konvensional maupun dari yang 'online'," kata Kepala Polresta Pekanbaru, Kombes Pol Susanto di Pekanbaru, Minggu (20/8) malam.
Seperti dilansir dari Antara, dia menjelaskan kejadian itu diduga terkait keberadaan kendaraan berbasis aplikasi yang dianggap mengganggu aktivitasnya sebagai angkutan penumpang.
Saat ini pihak taksi konvensional merasa penumpang mulai beralih ke transportasi daring tersebut seperti Gocar, Gojek, Grab dan Uber selain juga dianggap belum diizinkan operasi oleh Pemerintah Kota Pekanbaru.
Kronologisnya sekitar pukul 13.30 WIB sopir taksi konvensional Puskopau dan Kopsi sengaja memesan sebagai penumpang untuk memancing Gojek dan Gocar. Itu untuk memastikan apakah masih beroperasi setelah adanya spanduk bahwa transportasi berbasis aplikasi dilarang di Pekanbaru masih beroperasi yang dipampang di Kantor Dinas Perhubungan setempat.
"Saat itu Gocar datang ke Mall SKA menjemput penumpang sesuai pesanan penumpang. Seketika itu juga sopir-sopir taksi lebih kurang tujuh mobil yang sudah berkumpul marah dan langsung memukuli dan menggembosi ban mobilnya GoCar dan memberhentikan GoJek yang melintas," ujar kapolres.
Kemudian pada pukul 17.00 WIB para pengendara Gocar dan Gojek berencana melapor ke Kepolisian Sektor Tampan. Akan tetapi terjadi lagi keributan dan pengeroyokan oleh supir taksi konvensional terhadap pengendara Gojek Arief Setiawan (29).
Akibat kejadian itulah maka terjadi aksi ramai-ramai pengendara Gojek yang jumlahnya lebih dari 100 mendatangi lokasi. Mereka mengamuk dengan menghancurkan dan mengejar sejumlah mobil taksi konvensional.
Mereka memukul taksi dengan helm dan alat lainnya hingga ada mobil taksi yang pecah. Aksi tersebut membuat suasana ricuh di persimpangan tersebut karena juga disaksikan oleh masyarakat ramai.
Sekitar pukul 19.30 WIB suasana sudah tidak memanas lagi dan polisi berjaga di lokasi, sedangkan para pengendara Gojek membubarkan diri dengan berkonvoi."Polresta dan polsek jajaran menurunkan personel, untuk korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk visum dan kasusnya lidik di Polsek Tampan," ungkap Kapolres.