Polisi sempat dobrak rumah pelaku pembunuh bocah SD di Depok
Akhirnya pelaku berhasil dibekuk pada Minggu (7/2) dini hari di rumahnya.
JA (35), pelaku penculikan terhadap J, siswa SD asal Beji Depok akhirnya ditangkap. JA alias Begeng ditangkap tak lama setelah terungkapnya laporan atas hilangnya korban. Dari laporan keluarga korban dan para saksi di sekitar sekolah korban, J berhasil ditemukan bersama pelaku di rumahnya di Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Kapolres Depok, Kombes Pol Dwiyono mengatakan, pihak kepolisian hanya butuh waktu kurang dari 24 jam untuk menemukan posisi pelaku. Pelaku berhasil dibekuk pada Minggu (7/2) dini hari di rumahnya.
Saat menyambangi rumah pelaku, tidak ada satupun yang menjawab panggilan polisi. Akhirnya, polisi langsung mendobrak pintu rumah pelaku.
"Tersangka ditemukan di TKP. Subuh dini hari kita lakukan penggerebakan, dan pendobrakan karena tidak ada yang menjawab," kata Dwi kepada wartawan, Minggu (7/2).
Setelah pintu dibuka, puluhan polisi dari Polres Depok mendapati pelaku sedang berada di dalam rumah. Sekaligus menemukan bocah kelas satu SD itu dalam kondisi tewas di kamar mandi rumah Begeng.
Saat ditemukan, korban sudah meringkuk dengan kepala menunduk serta badan terkulai di pojok kamar mandi pelaku. Korban juga ditemukan masih mengenakan seragam pramuka yang dipakainya.
Seperti diketahui, kejadian penculikan ini bermula setelah orangtua korban melaporkan hilangnya J ke Polres Depok karena korban tidak kunjung pulang hingga malam hari.
Pelaku diketahui mengajak korban ke rumahnya di Jalan Al Baido, Lubang Buaya, Jakarta Timur pada Sabtu (6/2) siang. Di rumahnya, pelaku membunuh korban. J ditemukan tewas di kamar mandi pelaku pada pada Minggu (7/2) dini hari tadi.
Polisi juga baru saja menggelar olah Tempat Kejadian Perkara untuk mengumpulkan barang bukti dan keterangan dari warga. Kendati demikian, pihak Polres Depok belum dapat memastikan apa motif pelaku menculik dan membunuh korban.
Selain itu, Pelaku sendiri langsung dibawa ke ruang penyidik di Satreskrim Polresta Depok untuk dimintai keterangan. Sedangkan jenazah korban sudah dibawa ke RS Kramat Jati untuk proses autopsi.
Baca juga:
Bocah SD yang diculik diiming-imingi uang Rp 2 ribu oleh Begeng
Motif penculikan dan pembunuhan bocah SD di Depok belum diketahui
Polisi tangkap pelaku pencurian dan pembunuhan bocah di Depok
Memalak dan membunuh, pelajar ditembak saat ditangkap
Wanita setengah bugil ditemukan tewas bersimbah darah
Tak boleh lihat anak anjing, bocah 11 tahun bunuh gadis cilik
Ayu bersimpuh minta maaf di Polsek usai racuni Novi dengan tiner
-
Siapa yang berjuang demi anak? “Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari. Tapi, pada titik tertentu, orangtua justru harus mengajari anaknya kehidupan dengan melepaskan.”
-
Apa yang membuat anak-anak di Jakarta terpaksa main di pinggir kali? Minimnya ruang terbuka hijau, membuat anak-anak di Jakarta bermain di tempat tak semestinya.
-
Apa yang ditemukan di kuburan anak-anak itu? Enam patung terakota dan pin perunggu berbentuk kaki kuda diletakkan di dalam kuburan ini. Patung-patung ini menggambarkan dua penari yang mengenakan hiasan kepala Frigia, salah satunya adalah seorang wanita yang memainkan alat musik petik kecapi, dan tiga wanita lainnya berdiri dengan kostum Timur yang dapat dikaitkan dengan pemujaan Dionysus, dewa anggur Yunani.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Apa saja wisata edukasi anak yang ada di Jogja? Ada beragam tempat wisata menarik di Jogja yang juga bernuansa pendidikan dan sarat pengetahuan baru bagi anak-anak.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.